Liputan6.com, Jakarta - Belanja memang menyenangkan dan bisa menjadi terapi. Tetapi, bila telah berlebihan, dapat menjadi kecanduan fanatik yang memicu ke arah kejahatan. Setidaknya untuk wanita di Tiongkok yang satu ini.
Baca Juga
Advertisement
Menurut South China Morning Post, seorang wanita yang tak disebutkan namanya dari Wenzhou, Tiongkok, menyerahkan diri ke polisi. Ia menyadari kalau dirinya tak lagi memiliki apa-apa untuk membayar kembali uang yang ia gelapkan dari kantor.
Wanita berusia 26 tahun itu telah mengelapkan hingga US$ 300.000 atau sekitar Rp 3 miliar. Entah bagaimana, ia berhasil menemukan celah dalam keuangan di tempat ia bekerja.
Saat polisi datang ke rumahnya, mereka menemukan hampir 1.000 lipstik, pakaian, tas, dan parfum. Sebagian besar barang-barang tersebut masih belum dibuka dan bahkan beberapa pakaian hanya dipakai sekali karena ingin dipamerkan di media sosial.
"Aku tak tahan untuk membeli semua itu saat melihatnya di internet. Belanja online membuat adrenalinku terpacu," akunya.
Psikiater percaya bahwa perempuan itu menderita gangguan pembelian kompulsif. Orang yang menderita kondisi ini merasa sulit untuk menolak dorongan belanja.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
