Djarot Optimis Dengan Kampanye Santun Tanpa Menakut-takuti

Optimisan Djarot Dan Kampanye Santun Tanpa Menakut-nakuti Yang Dilakukannya

oleh Liputan6 diperbarui 07 Apr 2017, 11:36 WIB
Optimisan Djarot Dan Kampanye Santun Tanpa Menakut-nakuti Yang Dilakukannya

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan kampanye itu harus menggembirakan dan tidak boleh menakut-nakuti karena akan menggangu jalannya Pilkada. Hal itu Djarot sampaikan ketika dirinya menghadiri acara 'Ngariung Bersama Warga' di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. “Jadi kampanye itu harus yang menggembirakan tidak usah takut-takutin, tetap santun dan senyum,” ujar Djarot.

Mantan Walikota Blitar tersebut terus menyemangati relawan dan para pendukungnya untuk tetap optimis di Pilgub DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Seperti diketahui, pada putaran pertama, pasangan Ahok-Djarot kalah di Lebak Bulus. Namun hal tersebut tak membuat Djarot pesimis, ia justru yakin daerah tersebut bakal dimenangkannya pada Pilgub DKI Jakarta putaran kedua.

Untuk memenangkan putaran dua, Djarot pun berpesan kepada pendukungnya itu agar turun ke bawah menyapa masyarakat. Menurutnya, relawan mesti kerja keras untuk mengajak warga agar Ahok-Djarot bisa kembali memimpin Jakarta.

"Kalau di dalam hati kita optimis menang, maka setelah ini harus kerja keras turun ke bawah menyapa warga, disapa, tokoh masyarakat disapa, RT/RW disapa, alim ulama disapa," terang alumnus Universitas Brawijaya dan Universitas Gadjah Mada tersebut.

Bagi sosok yang telah menunaikan ibadah haji di tahun 2002 bersama sang istri, Happy Farida tersebut, menghadirkan suasana kampanye yang santun dan menebar senyum, merupakan sebuah keharusan. Terlebih diakui Djarot, ia dan Ahok memiliki komitmen tinggi untuk menjaga silahturahmi dan mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada umat muslim di DKI Jakarta.

Salah satu bentuk komitmen Ahok-Djarot untuk mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada umat muslim adalah dengan mengeluarkan program KJP Santri. Djarot menuturkan, jika sebenarnya Pemda DKI Jakarta sudah menjalankan KJP Santri, khusus bagi warga Jakarta yang menjadi santri di luar Jakarta. Warga yang tidak mampu atau membutuhkan biaya maka bisa mendapatkan KJP Santri.

Bahkan diakui Djarot, jika menang dalam Pilgub DKI 2017 putaran kedua, sekolah dan madrasah yang saat ini memiliki kondisi kurang baik, akan segera dibantu. Kemudian, bagi para pelajar yang menuntut ilmu di madrasah yang saat ini belum mendapatkan beasiswa, juga akan segera diberikan pada masa kepemimpinan Ahok-Djarot.

“Sekarang sedang kami data pondok pesantren mana saja yang menerina santri dari Jakarta. Sehingga, kami mempunyai hubungan dan kaitan dengan pondok pesantren yang bersangkutan. Ini perlu disampaikan, karena kami ingin santri belajar di pesatren yang mengajarkan Islam rahmatan lil alamin,” papar Djarot.

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya