Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat dunia maya beberapa hari terakhir dihebohkan dengan kemunculan video yang memperlihatkan sosok yang diduga Suku Mante di Aceh. Dalam video itu, terlihat manusia kecil yang tiba-tiba saja muncul lalu berlari ke dalam hutan.
Seorang warga Aceh bernama Fauzan Adhim mengaku pernah berinteraksi lansung dengan Suku Mante pada 2014.
Advertisement
Saat itu ia bahkan ditolong dengan ditunjukkan arah yang benar saat tersesat di hutan. Caranya dengan menggoreskan kuku jari tangannya di tanah ke kanan, ke kiri, atau lurus untuk menunjukkan jalan keluar dari hutan.
Selain itu, Fauzan mengaku pernah menemukan warga Suku Mante berjenis kelamin perempuan yang meninggal dunia. Suku Mante itu, kata Fauzan, meninggal dunia karena tangannya tertusuk jebakan untuk badak.
Suku Mante, kata Fauzan, memiliki ciri-ciri tinggi badan sekitar 90 sentimeter, telapak kaki seperti manusia namun lebih lebar pada ujung jari, telinga agak runcing ke atas bentuk muka bulat, dan berotot.
Sementara yang perempuan, lanjut Fauzan, memiliki bulu halus di seluruh badan sementara pria tidak berbulu.
"Makanan mereka ikan, ayam hutan, lumut di bebatuan, Kumer (salak hutan), dan dedaunan," ujar Fauzan seperti dikutip dari siaran pers yang disebarkan Kementerian Sosial, Sabtu (8/4/2017).
Mereka, lanjut Fauzan, memiliki kecenderungan seperti manusia. Namun, menghindar dari manusia jika merasa terganggu. Kemudian, sering ditemukan sendirian, suka mengintai kehidupan manusia, suka tanah yang becek, tidak menggunakan api dalam menjalani hidup.
Di dalam hutan mereka tidak mengikuti koridor satwa, sehingga tidak terekam di kamera Trap yang dipasang di sejumlah titik di hutan Aceh oleh aktivis lingkungan.
Hal ini diungkapkan Fauzan saat berdiskusi dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam Pertemuan Forum Koordinasi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Tahun 2017 dengan tema bahasan Suku Mante.
Dalam pertemuan ini hadir sebagai pembicara Antropolog Universitas Indonesia Prof Budhisantoso, Antropolog Universitas Gajah Mada Prof. Dr. Sjafri Sairin, dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Aceh Al Hudri.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Hartono Laras mengungkapkan berdasarkan laporan dari Dinas Sosial Provinsi Aceh, Suku Mante tersebar di 14 lokasi di Provinsi Aceh.
Di antaranya di Kawasan Samarkilang Bener Meriah, Gunung Goh Pase Aceh Utara, Kaki Gunung Halimun Pidie, Hutan Pameu Aceh Tengah, Hutan Kappi Gayo Lues, dan lainnya.
Namun, kata Hartono, jumlah mereka belum dapat dikonfirmasi secara pasti mengingat keberadaannya yang sulit terdeteksi.