Liputan6.com, Santiago del Estro - Terlepas dari kesuksesannya merebut podium ketiga MotoGP Qatar 2017, Valentino Rossi sempat mengeluhkan banyak hal jelang balapan. Salah satu faktor yang kerap dikritisi pembalap Movistar Yamaha itu adalah performa ban Michelin.
Kala itu, Rossi menilai ban depan lunak menjadi salah satu penyebab kinerja buruknya pada latihan bebas MotoGP Qatar. Karenanya, jelang bergulirnya MotoGP Argentina di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Rossi pun meminta Michelin untuk memberikan ban depan keras.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut langsung direspons Michelin. Anehnya, The Doctor masih tak mampu bersaing pada latihan bebas pertama dan kedua MotoGP Argentina, Jumat (7/4/2017). Tak lagi keluhkan ban, kini giliran frame YZR-M1 yang menjadi sasaran Rossi.
"M1 baru sangat berbeda dari masa lalu. Kami mencoba banyak hal, tapi jujur kami punya masalah yang sama seperti di Qatar. Saya tidak tahu seberapa jauh permasalahan itu dari ban. Menurut saya, masalah kali ini lebih berkaitan dengan motor," ujar Rossi seperti dilansir Tuttomotoriweb.
Usai melahap dua sesi latihan bebas MotoGP Argentina, Rossi menilai YZR-M1 tak cukup bagus di tikungan. Menurut pembalap berusia 38 tahun itu, ia kehilangan banyak waktu di setiap tikungan. Itu yang membuat Rossi tercecer dari barisan depan.
Siap Kerja Keras
Pada latihan bebas pertama, pengoleksi tujuh gelar juara dunia kelas utama/MotoGP itu hanya duduk di urutan ke-16. Catatan waktunya terpaut 0,955 detik dari rekan setimnya, Maverick Vinales, yang menempati posisi teratas.
Anehnya, kinerjanya malah lebih buruk pada latihan bebas kedua. Kali ini, ia tertinggal 1,054 detik dari Vinales. Hal itu yang membuat Rossi sedikit pesimistis jelang kualifikasi MotoGP Argentina, Sabtu (8/4/2017).
"Kami harus terus bekerja, khususnya untuk balapan ini. Kami memulai dengan dasar yang sama seperti di Qatar. Tapi kami terlalu lambat dalam tikungan. Saya tak bisa membalap lebih cepat. Saya kehilangan waktu berharga di setiap kesempatan," ungkap Rossi.
Advertisement