Liputan6.com, Manila - Seorang ratu kecantikan Filipina ditembak mati usai membuka pintu yang diketuk 2 pria diduga pembunuh bayaran, yang memberi bunga dan cokelat kepadanya.
Mary Christine Balagtas yang berusia 23 tahun langsung terkapar tak lama membuka pintu depan rumahnya di Bulacan, Filipina, pada Rabu 5 April 2017 pagi.
Advertisement
"Mereka melepaskan satu peluru ke kepala mahasiswi itu, kemudian melarikan diri dengan sepeda motor yang sudah menunggu," demikian menurut polisi yang menyelidiki pembunuhan itu seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (8/4/2017).
Mary dilarikan ke rumah sakit, sementara tim paramedis berjuang untuk menstabilkan kondisinya di ambulans. Namun nyawanya tak tertolong, ia meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Inspektur Julio Lizardo dari Kantor Polisi Plaridel mengatakan, mereka tengah menyelidiki seorang pria yang memiliki hubungan dengan Mary.
"Kami menduga serangan pria itu dilakukan dengan pistol sewaan. Kami menemukan sebuah cangkang peluru kosong dari pistol kaliber a.45 di tempat kejadian, dan meyakini kedua orang itu melarikan diri dengan sepeda motor," papar Julio.
"Saksi mata mengatakan bahwa dua pria itu terlihat berkeliaran di lingkungan itu sebelum penembakan. Mary meninggal di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit. Kami mengikuti beberapa petunjuk termasuk seorang pria yang memiliki hubungan romantis dengan Mary," imbuh Julio.
Mary sebelumnya memenangkan kontes ratu kecantikan La Bulakenya pada tahun 2009, dan kontes kedua pada 2010. Dia masih kuliah di University of Regina Carmeli College.
Teman sekelasnya begitu terkejut mengetahui kematian Mary yang memiliki julukan 'Tin'.
"Hidup ini terlalu pendek untuk keluarga dan teman-teman yang kau tinggalkan. Kami mungkin tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu, kami menyerahkannya kepada Tuhan," ujar salah satu teman Mary, Herlie Rozelle Flores Vecina.
"Kami yakin bahwa keadilan akan menang. Kami hanya berdoa agar keluarga dan teman-teman mendapatkan keadilan yang selayaknya".
"Tin, kamu akan selalu ada di hati kami. Kamu, sebagai seorang anak, saudari perempuan, teman SD, teman sekelas di SMA dan kampus. Sebagai teman yang paling penting. Kami tak akan melupakanmu," tutur Herlie sedih.
"Kami akan merindukanmu. Kami menyayangimu, Mary Christine. Semoga kamu beristirahat dengan tenang dalam damai," tutup Herlie.
Saksikan juga video berikut ini: