Liputan6.com, Luzon - Teror truk Swedia terjadi pada Jumat 7 April 2017 waktu setempat. Sejauh ini korban tewas ada 4 jiwa, sementara 15 orang lainnya luka-luka.
Sejauh ini tak ada korban jiwa berasal warga negara Indonesia (WNI). Hal itu disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal.
Advertisement
"Sejauh ini tidak ada info mengenai WNI yang menjadi korban," ujar Iqbal melalui keterangan tertulisnya yang Liputan6.com terima Sabtu (8/4/2017).
Meski demikian, pihak Kementerian Luar negeri (Kemlu) terus memantau kondisi di Swedia.
"Kemlu RI terus ikuti perkembangan aksi teror yg terjadi di #Stockholm pada (7/4) Pkl. 13.53 (WS)," demikian dikutip dari akun Twitter @Portal_Kemlu_RI.
Sementara itu, KBRI Stockholm juga tengah memantau lebih lanjut apakah ada WNI yang menjadi korban dari kedua aksi serangan teror truk Swedia. Namun hingga kini belum ada informasi mengenai data-data korban, baik dari pihak Kepolisian, Kemlu Swedia dan Rumah Sakit setempat.
Kronologi Teror Truk Swedia
Salah satu kawasan khusus pejalan kaki terbesar di Kota Stockholm, Drottninggatan (Queen Street), mendadak riuh pada Jumat 7 April. Orang-orang berlarian menyelamatkan diri karena ternyata ada truk yang melaju dengan kecepatan tinggi ke arah mereka.
Teror truk Swedia itu bermula saat kendaraan bermuatan 30 ton dibajak dan menabraki pejalan kaki. Truk lalu menghantam bagian depan Ahlens Department Store dan memicu ledakan kemudian terbakar.
Seorang saksi mengatakan ada kereta dorong bayi terlempar ke udara, saat para pejalan kaki yang panik berlarian menyelamatkan diri.
"Tiga orang melompat keluar dari dalam truk dan melepaskan tembakan sebelum menikam pejalan kaki," kata saksi mata lainnya seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu ini.
Teroris bersenjata itu terlihat berlari ke stasiun kereta pusat kota di Stockholm dan melepaskan tembakan. Dua orang kabarnya ditikam oleh mereka.
Spendrups Brewery mengatakan truk milik perusahaan merekalah yang dicuri. Sopir aslinya yang belum diidentifikasi, terluka akibat pembajakan karena ia bersikeras bergelantungan pada kendaraannya.
Setidaknya satu orang yang mengenakan balaclava berupaya masuk ke dalam truk dan mengendarainya, lalu menjatuhkan korban yang berupaya merebut kendaraan itu. Si sopir terluka, tapi tak mengancam nyawa.
Dua orang kemudian dilumpuhkan polisi dan ditangkap. Polisi menginvestigasi mereka, tapi keduanya tak dicurigai terlibat kejahatan apa pun.
Polisi lalu merilis CCTV pria yang melarikan diri, mengenakan jaket hijau, sepatu putih dan hoodie abu-abu.
Petugas mengatakan terduga pelaku teror truk Swedia pertama ditangkap pada Jumat malam di Marsta, berdasarkan sketsa pria dalam CCTV. Aksi kejar-kejaran pun terjadi saat penangkapan tersebut.
Saksikan juga video berikut ini: