Polisi: Aksi Teror di Tuban Terkait Teroris Lamongan

Keenam terduga teroris di Tuban ini diidentifikasi sebagai anggota JAD wilayah Semarang pimpinan Fauzan Mubarok.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 09 Apr 2017, 13:04 WIB
Ilustrasi Terorisme

Liputan6.com, Jakarta - Aksi penembakan terhadap anggota polisi di Pos Black Spot Sat Lantas Polres Tuban, Jawa Timur, diduga buntut penangkapan terduga teroris Zainal Anshori Cs di Blimbing, Paciran, Lamongan sebelumnya. Zainal diduga Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Nusantara.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan, penembakan tersebut telah direncanakan. Penembakan terhadap polisi bakal dilakukan jika Zainal tertangkap.

"Itu merupakan perintah dari Zainal Anshori apabila dirinya ditangkap," ujar Rikwanto dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (9/4/2017).

Rikwanto menjelaskan, keenam terduga teroris ini diidentifikasi sebagai anggota JAD wilayah Semarang pimpinan Fauzan Mubarok. Keenam terduga teroris itu akhirnya tewas saat baku tembak dengan tim gabungan Polri-TNI di kebun jagung wilayah Jenu, Tuban, Jawa Timur.

"Enam pelaku meninggal dunia dalam operasi penindakan tersebut," ujar dia.

Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya menangkap tiga terduga teroris di Desa Blimbing, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat 7 Maret 2017. Ketiga tersangka yakni Zainal Anshori, Hendis Efendi, dan Hasan.

Sehari setelahnya, polisi di Pos Black Spot Sat Lantas Polres Tuban, Jawa Timur, ditembak enam terduga teroris. Para pelaku yang menggunakan mobil Daihatsu Terios putih H 9037 BZ itu melepaskan tembakan sebanyak empat kali.

Kawanan terduga teroris itu kemudian melarikan diri ke arah timur, namun diadang. Mereka berbalik arah dan berhenti di depan gudang fluid system 'Andalan', Desa Beji, Jenu, Tuban.

Para terduga teroris Tuban itu bersembunyi di perkebunan jagung milik warga. Terjadilah baku tembak antara kawanan tersebut dengan petugas gabungan hingga akhirnya keenam tersangka tewas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya