Liputan6.com, Jakarta Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) terus berkomitmen untuk mendukung industri UKM dan pengrajin lokal dalam menghasilkan produk-produk kreatif dalam negeri yang dapat diterima secara global khususnya lewat industri mode dan kuliner. Pagelaran fashion dan kuliner tahunan ini resmi dibuka pada Minggu (8/4/2017).
Baca Juga
Advertisement
Gelaran JFFF 2017 akan memanjakan penggemar mode dan pecinta kuliner Nusantara, serta mendorong perkembangan para pelaku industrinya. Tahun ini JFFF digelar mulai tanggal 7 April - 7 Mei 2017 di Summarecon Kelapa Gading dengan rangkaian acara Fashion Festival dan Food Festival.“Setiap tahun JFFF semakin memberikan suguhan yang menarik bagi pecinta mode dan kuliner. Penyelenggaraan JFFF bertujuan menjadi jendela yang menampilkan kekayaan ragam budaya Indonesia, sehingga produk-produk dalam negeri tidak hanya dikenal dalam skala nasional tapi juga semakin diakui oleh dunia internasional, ujar Chairman JFFF, Soegianto Nagaria pada pembukaan JFFF, Minggu (8/4/2017), di La Piazza Kelapa Gading.
Pada Gelaran JFFF ke-14 ini akan hadir sederet acara seperti fashion show dan fastival kuliner. Pada Fashion Festival, JFFF 2017 menghadirkan kreativitas dan inovasi para desainer Tanah Air dalam menginterpretasikan budaya dan tradisi Nusantara dengan sentuhan tren terkini melalui peragaan busana. Aneka ragam kekayaan budaya yang diterjemahkan secara kreatif dalam berbagai produk lokal berkualitas internasional juga dapat dinikmati para pecinta mode di bazar berkonsep trade show di Fashion Village. Salah satu yang istimewa dari Fashion Festival 2017 adalah menampilkan peragaan busana pembuka dengan tema ‘Trendology’ dari para desainer muda berbakat, yaitu Natalia Kiantoro, Purana, Opi Bachtiar, dan Barli Asmara. Fashion show pembuka ini tampil dengan iringan Live DJ music, yang merupakan konsep pertama di JFFF. Persembahan istimewa Fashion Festival juga selalu dihadirkan pada puncak acara, yaitu JFFF Awards. Selain memberikan penghargaan kepada para tokoh yang telah banyak berjasa di industri mode tanah air, JFFF Awards memiliki ciri khas fashion show yang mengkolaborasikan desainer terkemuka Indonesia dengan warisan wastra hasil karya tangan para perajin Nusantara. Kali ini akan hadir Irsan yang mengangkat kain Songket Sambas karya buatan tangan para pengrajin asli Sambas dengan tema “Asha’.
Kemudian khazanah kuliner Nusantara merupakan salah satu contoh bahwa keragaman bisa menjadi kekayaan suatu bangsa. Wacana tersebut juga menjadi salah satu inspirasi JFFF untuk konsisten turut andil dalam mendukung industri kuliner Indonesia melalui Food Festival dengan Kampoeng Tempo Doeloe dan Wine & Cheese Expo.Tahun ini Kampoeng Tempo Doeloe (KTD) mengangkat tema dekorasi ‘Kampung Layang-Layang’ yang diikuti oleh 101 peserta UKM maupun pengusaha kuliner, sehingga menghasilkan lebih dari 200 ragam menu Nusantara. Beberapa menu spesial tahun ini adalah Mie Ayam Pelangi, Cwie Mie Malang, Cliff Noodle Bar, Martabak Yuk, Sate Ayam Madura Bintang 5, Gudeg Pejompongan, Soto Udang Medan Bu Ari, Bagoja (Bakso Goreng Gajah), Ketupat Gloria 65 Ny. Kartika, Soto Roxy H. Darwasa, Es Pisang Ijo "Paling Enak", dan masih banyak lainnya.Sementara kehadiran Wine & Cheese Expo semakin melengkapi event Food Festival pada JFFF 2017 dengan jajaran produk wine, keju, coklat, buah, pasta, yoghurt, dan lain sebagainya. Tahun ini Wine & Cheese Expo kembali menyuguhkan jajaran wine berkualitas mulai dari produksi dalam negeri hingga luar negeri seperti Hungaria, Peru, Ceko, Slovakia, Kroasia, Prancis, Spanyol, dan Chili. Kemitraan dengan para duta besar juga menjadikan Wine & Cheese Expo semakin menjadi jembatan pertukaran kebudayaan Indonesia dengan negara-negara sahabat.