Bom Meledak di Gereja Mesir, WNI Diminta Waspada

Bom di Mesir terjadi di dua gereja saat umat Nasrani di Mesir tengah melakukan ibadah minggu Palma.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Apr 2017, 21:27 WIB
Ilustrasi ledakan bom Samarinda. (via: thequestion.ru)

Liputan6.com, Kairo - Kedutaan Besar RI di Kairo segera turun tangan setelah mendengar adanya ledakan di Gereja di Mesir. Mereka mencari apakah ada warga negara Indonesia yang jadi korban atau tidak.

Menurut keterangan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, dari pengecekan yang sudah dilakukan tidak ditemukan adanya korban WNI.

"Sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang jadi korban pada kedua peristiwa tersebut," ucap Iqbal dalam keterangan pers kepada Liputan6.com

"KBRI Cairo mengimbau agar WNI meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat keramaian jika tidak ada keperluan yang mendesak," sambung dia.

Berdasarkan data Kemlu terdapat sekitar 5.711 WNI di Mesir. Sebagian besar adalah mahasiswa.

Ledakan di Mesir terjadi di dua gereja berbeda. Insiden berlangsung ketika umat Nasrani tengah mengikuti ibadah Minggu Palem.

Bom pertama terjadi di Gereja Mar Girgis Coptik, Delta, Kota Tanta, Provinsi Gharbeya.

Sementara ledakan kedua berlangsung di Gereja St Mark Alexandria. Pada insiden kedua, bom meledak di depan gerbang rumah ibadah.

Dari keterangan aparat berwenang Mesir, kedua bom tersebut merupakan aksi bunuh diri. Sampai sekarang belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya