Liputan6.com, Kairo - Sebuah bom meledak di Gereja Koptik, di dekat delta Sungai Nil, bagian utara Mesir pada Minggu 9 April 2017, saat Minggu Palma menjelang perayaan Paskah. Jumlah korban atas insiden itu dilaporkan bertambah, dari 13 menjadi 21 orang.
Perwakilan Indonesia di Mesir segera mengeluarkan imbauan pada warga negara Indonesia (WNI).
Advertisement
"Pada 9 April 2017 pukul 10.20 telah terjadi ledakan bom di sebuah gereja Mar Girgis Coptic Church Central Delta City Tantra Prop Gharbeya. Akibat kejadian tersebut untuk sementara dilaporkan 21 orang tewas dan sedikitnya 59 orang terluka," ujar Dubes RI untuk Mesir, Helmy Fauzi dalam keterangan tertulisnya Minggu (9/4/2017).
"Ledakan kedua terjadi 15 menit kemudian di fasilitas training polisi di kota yang sama (sekitar 90 Km dari Cairo)," imbuh Helmy.
Terkait peristiwa itu, pihak KBRI Kairo pun mengeluarkan imbauan kepada para WNI yang ada di sana.
"Kami telah instruksikan Perbinlu (Perwakilan BIN Luar Negeri) dan Protkons (Protokol dan Konsuler) untuk memantau serta mencermati kasus tersebut, dan sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang jadi korban pada peristiwa tersebut," jelas Helmy.
"Melalui saluran informal dan kekeluargaan masyarakat Indonesia di Mesir, KBRI Kairo mengimbau agar WNI meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat keramaian yang merupakan titik rawan ancaman terorisme," tuturnya.
Sejauh ini, pihak KBRI Kairo sedang menyiapkan letter of condolences kepada otoritas Mesir.
Mengutip CNN, ledakan ini terjadi menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Mesir. Paus pun sudah menyampaikan belasungkawa atas 2 ledakan di dua gereja koptik yang berbeda -- insiden lain terjadi di Alexandria menelan 2 korban jiwa.
Sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas insiden tersebut.