Minim Sentimen, Laju IHSG Variatif dalam Sepekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif pada perdagangan saham selama sepekan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Apr 2017, 06:16 WIB
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif pada perdagangan saham selama sepekan. Saat ini, sentimen penggerak IHSG masih minim.

Head of Research PT Reliance Securities Robertus Yanuar Hardy mengatakan, sentimen dari global relatif sepi. Pelaku pasar tengah menunggu data ekonomi Amerika Serikat (AS). Bukan hanya itu, pelaku pasar juga sedang menunggu keputusan mengenai hubungan AS dan China.

"Pasar global akan relatif sepi dari data ekonomi di mana angka inflasi dan penjualan retail AS baru akan diumumkan pada akhir pekan. Pertumbuhan tenaga kerja AS yang masih di bawah estimasi, serta masih tertundanya keputusan mengenai hubungan dagang AS-Tiongkok sampai 100 hari ke depan dikhawatirkan dapat meningkatkan ketidakpastian di pasar," jelas dia, Jakarta, Senin (10/4/2017).

Begitu juga dengan kondisi di dalam negeri yang relatif sepi sentimen. Laporan keuangan emiten sebagian besar telah dirilis.

"Dari dalam negeri, berakhirnya masa pelaporan kinerja keuangan emiten serta aksi korporasi dapat menurunkan minat investor. Namun sentimen positif juga bisa datang dari meningkatnya cadangan devisa bulan Maret yang antara lain diperoleh dari pajak dan devisa ekspor migas serta penerbitan beberapa surat utang," ungkap dia.

Dia memperkirakan, IHSG bergerak pada support 5.600-5.550. Kemudian resistance pada level 5.700-5.750.

Pekan ini, Robertus merekomendasikan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Bank Permata Tbk (BNLI).

Untuk diketahui, investor asing mencatatkan beli bersih saham sebesar Rp 3 triliun pada pekan kemarin. Secara akumulasi dari awal tahun, aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 11,35 triliun.

"Secara akumulasi tahunan, aliran dana investor asing di transaksi saham tahunan Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat beli bersih sebesar Rp11,35 triliun," kata Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Adi Sadono.

Kinerja pasar modal tercatat positif sepanjang pekan kemarin. Hal ini tercermin dari laju IHSG.

IHSG sempat menembus rekor pada perdagangan saham Kamis (6/4/2017) yang tercatat di level 5.680,23. Kemudian, akhirnya melemah di Jumat (7/4/2017) pada level 5.653,48. Tetapi, IHSG menguat 1,53 persen jika dibanding penutupan pekan sebelumnya di level  5.568,11.

Kapitalisasi pasar juga mencapai rekor pada Kamis pekan lalu dengan tercatat Rp 6.179,27 triliun. Kemudian turun jelang akhir pekan menjadi Rp 6.150,17 triliun. Kapitalisasi pasar ini naik 1,57 persen dibanding penutupan pekan sebelumnya Rp 6.055,23 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya