Liputan6.com, Jakarta - Cagub DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyadari betul banyak serangan kepada dirinya, terutama isu SARA jelang Pilkada DKI 2017. Namun ia tak terlalu ambil pusing atas isu yang dilayangkan lawan-lawan politiknya. Dia memiliki cara tersendiri untuk menghibur diri dari berbagai hal tersebut.
"Saya selalu hibur diri, sederhana kok. Kalau dibilang, kamu China, enggak (masalah), Pak Jokowi Jawa juga dimusuhi," ujar Ahok di hadapan calon saksi dari PDI Perjuangan yang tengah berlatih di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu 9 April 2017.
Advertisement
Ahok selalu berkaca pada apa yang pernah dialami pendahulunya ketika mendapatkan serangan bernuansa SARA. Sebab apa yang ia alami tak lepas dari kepentingan politik.
"Kamu bukan Islam, Pak Jokowi Islam juga dimusuhin, kamu omongnya kasar kencang, Pak Jokowi kalem juga dimusuhin. Kesimpulannya, ini politik," ucap dia.
Serangan demi serangan yang diterima tak terlepas dari gebrakan yang dilakukan Jokowi-Ahok saat memimpin Jakarta. "Ini ada rezeki orang diambil. Sejak Pak Jokowi masuk di DKI, banyak rezeki orang yang korup terpotong," kata Ahok.
Kendati, Ahok tetap optimistis isu SARA yang diterima tak mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepadanya. Apalagi dengan berjalannya proses sidang dugaan penodaan agama yang menjerat saat ini.