Liputan6.com, Medan - Untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan satu keluarga di Kota Medan, pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) membentuk tiga tim.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, ketiga tim yang dibentuk terdiri Unit Jatanras Polda Sumut, Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan. Ketiganya telah dikerahkan untuk mengejar dan meringkus pembunuh sadis itu.
"Seluruh tim tengah bekerja untuk meringkus pelaku. Masing-masing tim berjumlah 10 sampai 15 personel. Untuk saksi, sudah tujuh orang diperiksa," kata Rina, Minggu, 9 April 2017.
Tiga tim yang dibentuk pihak kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Pasar 1, Gang Tengah, Mabar, Kota Medan, Sumatera Utara.
Pihak kepolisian mengklaim telah mengantongi identitas pelaku yang diketahui melarikan diri keluar Kota Medan. Tiga tim kini memburu pembunuh yang dinilai sadis itu.
"Pelaku sudah diketahui. Tim sedang melakukan pengejaran hingga keluar Kota Medan," kata Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Yemi Mandagi, Senin (10/4/2017).
Ia menyebutkan, hasil pemeriksaan sementara atas tewasnya lima anggota keluarga itu adalah pembunuhan berencana. Pihaknya bisa lebih memastikan jika para pelaku ditangkap.
"Kesimpulan sementara, ini pembunhan sudah direncanakan. Tapi pastinya nanti ya," kata dia.
Sebelumnya, warga di kawasan Pasar 1, Gang Tengah, Mabar, Kota Medan, Sumatera Utara, dihebohkan dengan kasus pembunuhan. Satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya.
Baca Juga
Advertisement
Seorang warga sekitar, Suharman mengatakan keluarga yang ditemukan tewas tersebut pasangan suami istri Rianto (40) dan Yani (35), kemudian kedua anak mereka, Naya (14) dan Gilang Laksono (10) serta mertua Rianto, Marni (50).
Sementara, putri bungsu pasangan Rianto dan Yani yang berusia empat tahun bernama Kirana kritis. Saat ini, Kirana masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Medika, Jalan KL Yos Sudarso, Tanjung Mulia.
"Yang meninggal ada lima orang, sedangkan yang kritis satu orang, semuanya satu keluarga," kata Suharman.
Kasus pembunuhan itu pertama kali diketahui saat ia dan warga sekitar curiga sebab tak satu orang pun dari anggota keluarga itu keluar rumah sekitar pukul 09.00 WIB. Rasa curiga semakin muncul saat lampu di dalam rumah masih hidup meski hari sudah terang.
"Saat kami periksa, ternyata anggota keluarga itu terkapar bersimbah darah di dalam rumah. Kemudian kami laporkan ke pihak kepolisian," kata Suharman.