Liputan6.com, Santiago del Estero - Valentino Rossi merupakan pembalap tertua yang mengikuti ajang MotoGP 2017. Pada musim ini, dia sudah 38 tahun, tapi Rossi membuktikan bahwa usianya hanya sebuah angka.
Awalnya, banyak yang meragukan Rossi masih bisa kompetitif pada MotoGP 2017. Terlebih lagi, dia tidak bisa menunjukkan kecepatan terbaiknya saat sesi pramusim hingga latihan bebas.
Baca Juga
Advertisement
Namun dia berhasil membungkam keraguan itu. Rossi sudah dua kali naik podium. Pada seri perdana MotoGP 2014 di Sirkuit Losail, Qatar, 26 Maret lalu, dia berhasil finis di posisi ketiga. Pada Minggu (9/4/2017) waktu setempat, Rossi finis di posisi kedua MotoGP Argentina.
"Ini bukan ilmu sihir, kami (Rossi dan timnya, Movistar Yamaha) memang bekerja seperti ini," kata Rossi sambil tersenyum, dikutip dari GP One. "Saya bisa seperti ini karena memperhatikan langkah demi langkah."
"Ada banyak pembalap yang silih berganti mencatatkan waktu tercepat. Namun, saya mengesampingkan itu. Saya hanya memikirkan balapan MotoGP. Posisi start saya memang selalu jauh (dari barisan depan), tapi saya punya kecepatan yang stabil," ujar Rossi menambahkan.
Lebih Baik dari Losail
Rossi mengatakan, balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo, lebih baik bila dibandingkan dengan seri perdana MotoGP di Sirkuit Losail. Dia pun merasa jauh lebih percaya diri.
"Balapan di Argentina jauh lebih baik dari Losail. Saya berjuang lebih keras. Saya merasa lebih kuat dalam segi fisik. Saya mengawali balapan di Argentina dengan baik, mempunyai kesecapatan yang stabil hingga akhir," ujar Rossi mengakhiri.
Kemenangan tersebut membuat pembalap Movistar Yamaha itu berada di posisi kedua dalam klasemen dengan raihan 36 poin. Dia tertinggal 14 angka dari rekan setimnya yang berada di puncak klasemen, Maverick Vinales.
Advertisement