Liputan6.com, Jakarta - Perjanjian Roma (Treaty of Rome) yang ditandatangani pada 26 Maret 1957, oleh enam negara Eropa Barat, yaitu Belgia, Prancis, Italia, Luxembourg, Belanda, dan Jerman Barat, disebut-sebut menjadi cikal-bakal Uni Eropa sekarang ini.
Setelah 60 tahun lamanya, Uni Eropa telah berkembang dan mencakup 28 negara Eropa dengan penduduk berjumlah sekitar 500 juta jiwa.
Baca Juga
Advertisement
Bicara soal pencapaian selama itu, Duta Besar (Dubes) Uni Eropa (UE) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Guerend, mengatakan melalui wawancara khusus dengan Liputan6.com pada Kamis 6 April 2017 bahwa Uni Eropa telah membawa kesejahteraan kepada lebih banyak pihak daripada sekadar enam negara pendirinya.
"Hampir semua negara Eropa sekarang menjadi anggota upaya bersama ini, kami yakin bahwa untuk seluruh dunia, kami telah menghadirkan perdamaian dan kesejahteraan, agar tak jadi perang lain di Benua Eropa," ia menambahkan.
Menurut Dubes Guerend, pencapaian-pencapaian selama 60 tahun itu mungkin melebihi ekspektasi para pendirinya. UE bukan hanya menghadirkan perdamaian dan kesejahteraan pada enam negara pendirinya, tapi telah berkembang dan menjadi kesatuan bagi 500 juta penduduk dalam 28 negara anggota.
Selain pencapaian-pencapaian yang melebihi dugaan, Uni Eropa di masa kini dihadapkan pada sejumlah tantangan baru seiring dengan dinamika dalam tingkat global maupun dalam kawasan.
Dua hal utama sekarang ini berkaitan dengan Brexit, yaitu hengkangnya Inggris dari Uni Eropa. Serta, krisis migran karena membanjirnya pengungsi dari Asia, Afrika, dan Timur Tengah ke Eropa.
Berikut adalah video wawancara Liputan6.com dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Yang Mulia Vincent Guerend yang dipandu Farhannisa Nasution di Kantor Perwakilan Uni Eropa di Jakarta.