China Gelar Sayembara Tangkap Mata-Mata Asing Senilai Rp 961 Juta

Pihak berwenang China meluncurkan kampanye kesadaran akan mata-mata asing. Warga diminta tak tergoda.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Apr 2017, 19:20 WIB
Mata uang China, Yuan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Beijing - Pemerintah Beijing menawarkan hadiah uang tunai berjumlah besar, untuk mereka yang bisa memberikan informasi tentang mata-mata asing. Demikian laporan media yang dikelola Negeri Tirai Bambu.

Terkait sayembara itu, warga ibu kota China bisa mendapatkan hingga 500.000 yuan atau sekitar Rp 961 juta hanya dengan mengirimkan informasi yang mengarah pada mata-mata asing.

"Masyarakat harus membantu perlahan-lahan membangun Iron Great Wall dalam memerangi kejahatan dan menjaga diri dari mata-mata," kata pejabat pemerintah seperti dikutip dari BBC, Senin (10/4/2017).

Sebelumnya pada tahun lalu, pihak berwenang China telah meluncurkan kampanye kesadaran akan mata-mata asing, termasuk peringatan agar tidak tergoda oleh para intel.

Peraturan baru dengan iming-iming hadiah itu diumumkan oleh cabang keamanan pemerintah kota Beijing. Di dalamnya termasuk aturan agar warga dapat menyampaikan informasi terkait mata-mata asing melalui hotline yang sudah diluncurkan tahun lalu, secara pribadi, atau melalui pos.

"Hadiah uang tunai berkisar dari 10.000 sampai 500.000 yuan atau sekitar Rp 19 hingga Rp 961 juta, tergantung seberapa berguna informasinya untuk mencegah atau menghentikan perilaku spionase, atau membongkar kasus spionase," demikian menurut beberapa media negara termasuk Beijing Daily.

Pihak berwenang mengatakan bahwa sebagai jantung pemerintahan China, Beijing adalah pilihan pertama bagi agen mata-mata asing dan orang lain yang melaksanakan infiltrasi, subversi, divisi, perusakan, dan pencurian.

Pada Januari lalu, pihak berwenang mengatakan bahwa sekelompok nelayan di provinsi Jiangsu menemukan objek yang teridentifikasi bertuliskan kata-kata asing ketika tengah menjaring ikan. Benda itu lalu diserahkan ke pihak berwenang, kemudian dinyatakan sebagai perangkat mata-mata asing yang mengumpulkan data tentang China.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya