Liputan6.com, Medan - Jenazah lima anggota keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan di Kota Medan, Sumatera Utara, telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim, Jalan Kawat VII Gang Wakaf, Kecamatan Medan Deli.
Kelima jenazah dikebumikan dalam liang lahat berbeda, tetapi berdekatan satu sama lain. Dalam proses pemakaman, isak tangis para pelayat turut mengiringi.
Sejak ditemukan tewas pada Minggu, 9 April 2017, pelaku dan motif pembunuhan kelima korban belum juga diketahui. Pihak kepolisian telah menurunkan tiga tim yang terdiri atas Unit Jatanras Polda Sumut, Polres Pelabuhan Belawan, dan Polsek Medan Labuhan untuk mengejar dan meringkus pelaku dugaan pembunuhan itu.
Baca Juga
Advertisement
Tetangga korban, Syahdat Saragih, mengaku sangat kehilangan almarhum Rianto beserta anak, istri, dan mertuanya. Syahdat adalah salah satu orang pertama yang menemukan jenazah tetangganya itu bersimbah darah.
Syahdat bercerita, ia diberi tahu oleh tetangga lainnya bernama Suharman terkait kecurigaan mereka terhadap kondisi rumah korban. Saat itu, tak satu orang pun dari anggota keluarga Rianto yang keluar rumah sejak pukul 09.00 WIB. Kecurigaan menguat saat lampu di dalam rumah masih hidup, meski hari sudah terang.
Syahdat kemudian memanggil dan menggedor pintu rumah yang terkunci. Tidak juga mendapat jawaban, mereka kemudian mendobrak pintu bagian samping rumah. Betapa terkejutnya, Syahdat dan warga lainnya menemukan jenazah Rianto bersimbah darah tepat di dekat kamar mandi.
"Terkejut kami, jenazahnya sudah tergelatak di dekat kamar mandi, kami langsung heboh dan panik," kata Syahdat, Senin, 10 April 2017.
Tidak jauh dari jenazah Rianto, warga menemukan jenazah mertua Rianto, Marni berada dekat dapur rumah dengan kondisi bersimbah darah. Penasaran, Syahdat bersama warga lainnya kembali mengecek isi rumah.
Saat dilihat pada bagian dalam kamar, warga menemukan Yani, istri Rianto, dan anak-anaknya, yaitu Naya dan Gilang, juga dalam kondisi meregang nyawa. Sementara satu anak lainnya, Kirana, ditemukan di atas tempat tidur dalam kondisi kritis dengan lebam bagian mata.
"Kalau yang namanya Gilang itu ditemukan di bawah tempat tidur," ucap dia.
Mendapati peristiwa dugaan pembunuhan tersebut, Syahdat dan warga lainnya langsung menghubungi pihak kepolisian. Tidak lama berselang, pihak kepolisian turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Enggak nyangka saja, padahal Sabtu sore anak saya masih main sama Kirana di ayunan rumah mereka. Saat ini anak saya sakit, saya juga enggak tahu," ucap Syahdat yang enggan menyebut nama anaknya.