Liputan6.com, Santiago del Estro - Dalam dua balapan awal MotoGP 2017, Maverick Vinales membuktikan bahwa dirinya lebih hebat dari Valentino Rossi. Namun, hal tersebut tak membuat Vinales meremehkan peluang juara rekan setimnya di Movistar Yamaha itu.
Sesuai prediksi banyak orang, Vinales terus memperlihatkan penampilan layaknya seorang calon juara dunia MotoGP 2017. Suksesnya menjadi sebuah kejutan besar mengingat ia baru saja bergabung dengan Yamaha. Bahkan, ia jauh lebih cepat beradaptasi dengan YZR-M1 ketimbang Rossi.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, Rossi unggul jauh dalam hal pengalaman. Namun, dalam dua balapan terakhir, Rossi malah hanya bisa menguntit Vinales. Secara konsisten Vinales merebut podium juara MotoGP Qatar dan Argentina. Namun, hal tersebut tak lantas membuat Vinales jemawa.
"Saya selalu mencoba untuk belajar dari semua pembalap. Saya pikir Valentino adalah pembalap yang hebat dan kami harus belajar darinya, soal gaya balap, cara menangani balapan, karena ia selalu ada," ujar Vinales, seperti dikutip Tuttomotoriweb.
Terlepas dari hasil di mana ia selalu kalah dari Vinales dalam dua balapan awal MotoGP 2017, aksi Rossi di lintasan tetap layak diacungi jempol. Pasalnya, ia selalu memulai balapan dari posisi yang bisa dibilang tidak ideal.
Waspadai Marquez
Pada MotoGP Qatar 2017, The Doctor harus berjuang dari posisi ke-10 ketika balapan dimulai. Itu adalah dampak dari performa buruknya sepanjang latihan bebas. Hebatnya, pembalap berusia 38 tahun itu justru tetap bisa finis di podium ketiga.
Pemandangan tak jauh berbeda kembali terlihat pada MotoGP Argentina di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Senin (10/4/2017) dinihari WIB. Rossi yang start dari urutan ketujuh mengakhiri balapan dengan status runner-up.
Namun, bukan hanya Rossi yang diwaspadai Vinales. Ia juga masih menilai Marc Marquez, pembalap Repsol Honda, sebagai calon juara dunia. "Ini memang jarak yang besar (selisih poin dengan Marquez). Tapi pada akhirnya itu hanya balapan kedua dan Anda harus tetap seperti ini."
Advertisement