Liputan6.com, Karawang - Mobil berteknologi hybrid (hibrida), diprediksi akan semakin populer di tahun yang akan datang. Pasalnya, pemerintah Indonesia sendiri sedang mengkaji regulasi terkait pemberian insentif untuk kendaraan ramah lingkungan, termasuk mobil hybrid.
Dengan insentif, tentunya harga mobil berteknologi hybrid yang saat ini tergolong mahal, harganya menjadi lebih ekonomis.
Baca Juga
Advertisement
Dukungan keberadaan mobil hybrid juga disampaikan Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto. Dia menyatakan, saat ini pemerintah sedang melakukan eveluasi untuk bea masuk dan aturan lainnya prihal kendaraan hybrid, termasuk Pajak Pertambahan Nilai Atas Barang Mewah (PPnBM).
Airlangga mengatakan, salah satu keunggulan dari teknologi hybrid saat ini karena lebih sederhana. Khususnya teknologi pengisian daya baterai yang bisa dilakukan berbagai cara, termasuk melalui sistem plug and play di rumah, atau multi store.
“Infrastruktur untuk hybrid kan kita ada proyek (listrik) 35.000 mega Watt, jadi bisa cocok,” ucap Airlangga saat ditemui usia peresmian Research and Development Center (R&D) PT Astra Daihatsu Motor di kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (10/4/2017).
Seperti diketahui, insentif kendaraan teknologi hybrid akan tergabung dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Insentif akan diberikan jika produsen merakit mobil di dalam negeri.