Liputan6.com, Termas de Rio Hondo - Maverick Vinales mengaku terkejut bisa menjuarai MotoGP Argentina 2017 di Autodromo Termas de Rio Hondo, Senin (10/4/2017) dinihari WIB. Pembalap Movistar Yamaha itu merasa tampil di luar ekspektasi karena pengalaman masa lalu.
Pada tiga balapan sebelumnya di tempat sama, Vinales hanya sekali finis di Argentina. Dia tergelincir pada MotoGP 2016 dan mundur ketika masih berkutat di Moto2 tahun 2014.
Baca Juga
Advertisement
Capaian terbaiknya adalah menempati urutan 10 pada balapan 2015. "Jika ada yang bilang saya akan menang di Argentina, maka saya menganggap mereka bercanda. Sebab, saya selalu sial di sini," ungkap Vinales, dilansir Crash.
Kenyataannya, Vinales melanjutkan tren bagus yang ditunjukkannya pada musim ini. Meski mengawali balapan di posisi 6, mantan penunggang Suzuki tersebut sukses mengakhiri balapan di peringkat pertama.
Inilah kemenangannya secara beruntun setelah menjuarai MotoGP Qatar dua pekan lalu. "Momentum berada di belakang saya. Adalah impian fantastis memenangkan dua seri pertama pada musim debut bersama Yamaha," ungkapnya.
Samai Rainey
Dengan capaian tersebut, Vinales menyamai torehan Wayne Rainey pada 1990. Ketika itu, pembalap asal California itu memenangkan GP Jepang dan AS.
Start impresif ini membantu Rainey merebut gelar dunia pertama dalam kariernya. Dia kemudian mempertahankan titel pada dua musim berikutnya.
Advertisement