Dokter Tiongkok Diseret Keluar Pesawat AS, Netizen Marah

Dalam video yang diunggah di Twitter, tampak seorang pria diseret oleh petugas di sepanjang lorong kabin pesawat.

oleh Azwar Anas diperbarui 11 Apr 2017, 13:30 WIB
Ilustrasi United Airlines (AP)

Maskpai penerbangan Amerika Serikat, United Airlines kembali berulah. Setelah meneolak dua perempuan bercelana legging, padahal keduanya sudah mengantongi tiket, kini United Airlines mengeluarakan paksa salah seorang penumpang karena kelebihan muatan.

Dilansir The Huffingtonpost, penumpang laki-laki itu adalah seorang dokter dari Tiongkok. Saat itu, ia bersiap-siap lepas landas dari Chicago ke Louisville.

Namun beberapa menit sebelum pesawat lepas landas, pihak maskapai tiba-tiba mengumumkan jika pesawat kelebihan muatan. Pihak maskapai meminta 4 orang sukarelawan untuk meninggalkan kursinya. Dan pesawat tidak akan terbang, sebelum mendapatkan 4 orang sukaraelawan tersebut.

Tapi tak ada satupun penumpang yang mengindahkan permintaan itu. Akhirnya pihak maskapai memilih 4 kursi sukarelawan secara acak untuk dikeluarkan dari pesawat. Namun, salah seorang penumpang menolak sehingga dikeluarkan paksa oleh petugas.

Dalam video yang diunggah di Twitter, tampak seorang pria diseret oleh petugas di sepanjang lorong kabin pesawat. Pria itu berteriak dan bersikeras tidak mau meninggalkan kursi yang telah dibayarnya. Petugas yang berjumlah 4 orang itu mengangkat pria itu dari kursi lalu menyeretnya keluar.

Tak lama setalah video kericuhan itu beredar di dunia maya, pemimpin United Airlnes, Oscar Munoz melayangkan permintaan maaf di media sosial.

"Ini merupakan kejadian yang menjengkelkan bagi kami semua di United. Saya meminta maaf karena harus mengakomodasi kembali para penumpang," tulisnya lewat Twitter.

Oscar mengatakan, pihaknya telah berusaha berkomunikasi dengan baik kepada penumpang. Pesawat juga akan memberikan ganti rugi tiket pesawat untuk penerbangan berikutnya serta ongkos menginap di hotel.

"Tim kami berusaha bekerja dengan cepat untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dan mengkaji kembali apa yang terjadi."

"Kami juga berusaha berkomunikasi dengan penumpang ini untuk berbicara langsung dan menyelesaikan masalah," jelasnya.

Insiden itu pertama kali diunggah di akun Twitter Jayse D Anspach. Dalam satu postingannya, penumpang yang merupakan seorang dokter itu mengatakan bahwa ia harus bekerja di rumah sakit keesokan harinya.

"Maka dari itu, ia menolak memberikan kursinya. Sepuluh menit kemudian,dokter itu berlari kembali ke dalam pesawat dengan muka berdarah,memegang surat dan mengatakan,"Saya harus pulang." tulisnya.

Netizen mengecam tindakan arogan yang dilakuakan pihak maskapai. Mereka mengancam tidak akan menggunakan maskapai itu lagi. 

(war)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya