Liputan6.com, Jakarta - Permainan Monopoly pertama kali diproduksi perusahaan mainan Parker Brothers pada 1953. Menyenangkan untuk dimainkan, namun tak jarang dianggap mengoyak pertemanan dan kekerabatan sejak saat itu.
Walaupun sering mengundang frustrasi, permainan itu dipandang sebagai yang paling populer sedunia. Pada 2009, ada 250 juta set permainan yang terjual.
Baca Juga
Advertisement
Permainan itu dimaksudkan untuk pengguna segala umur dan dimaksudkan menggambarkan bahayanya jika segelintir kecil orang mengumpulkan semua kekayaan.
Dikutip dari toptenz.net pada Selasa (11/4/2017), seorang pemain bisa saja tiba di kotak Baltic Avenue (daerah mahal) milik pemain lain yang telah membangun hotel di berbagai properti dalam papan permainan. Bangkrutlah pemain yang mendarat di properti pemain lain karena harus membayar mahal.
Selain mengesalkan, permainan itupun sempat mengundang perkelahian dalam dunia nyata seperti beberapa fakta berikut ini:
1. Aturan Kebiasaan dan Aturan Resmi Permainan
Ketika bermain Monopoly, apakah kita pernah benar-benar membaca petunjuknya? Mungkin belum. Memang banyak orang yang tidak mengikuti aturan resminya ketika bermain.
Salah satu aturan yang ada adalah bahwa jika seorang pemain tiba di suatu properti dan memilih tidak membelinya, maka properti itu harus dilelang dengan harga buka sesukanya. Penawar tertinggi kemudian membayar ke bank.
Cara itu mempercepat permainan. Kalau ditaati, permainan hanya berlangsung sekitar 90 menit. Ada juga cara mempercepat permainan yang tidak resmi ada dalam petunjuk, yaitu jika para pemain sudah membuat kesepakatan tentang semua properti sebelum mulai.
Salah satu alasan mengapa kita main Monopoly dengan cara yang selalu berbeda dengan aturan resmi adalah karena permainan itu sangat populer dan kita diajarkan sejak kecil. Jadi, selama beberapa generasi, tidak ada yang membaca aturanya dan cara main yang salah diajarkan turun temurun.
Alasan mengapa jarang ada yang bermain sesuai dengan aturan resminya diduga karena permainan itu seringkali dimainkan oleh anak-anak sehingga lelang pun diwarnai pertikaian. Para orangtua kemudian mengabaikan aturan dan tanpa sadar membiasakan hal itu turun temurun.
Salah satu aturan lain yang bukan resmi adalah bahwa ketika denda dan pajak dikumpulkan, hasilnya harus ditaruh di tengah papan permainan. Lalu, siapapun yang mendarat di Free Parking mendapatkan tumpukan uang itu. Dalam aturan resmi, tidak ada pemberian uang itu kepada pemain yang tiba di kotak Free Parking.
Ada juga yang menyebutkan seorang pemain tidak boleh diberi uang ketika sedang ada dalam penjara, walaupun aturan resmi tidak melarang pemberian uang itu.
Karena aturan kebiasaan sangat berbeda dengan aturan resmi, pihak Hasbro bahkan melakukan kajian sampai akhirnya menerbitkan House Rules sebagai aturan utama permainan.
Advertisement
2. Tiga Kotak Paling Sering Didatangi
Satu hal yang mungkin membantu memenangkan permainan adalah meraih kotak-kotak yang paling sering didarati. Menurut ilmuwan komputer Truman Collins yang membuat simulasi permainan tersebut, kotak yang paling berkemungkinan dihampiri adalah In Jail. Penjara
Ada beberapa alasan. Pertama, jika seorang pemain tiba di kotak Go to Jail, maka ia langsung mengarah ke penjara. Ke dua, orang harus antre giliran untuk ke luar penjara. Ketika ditambah dengan ketibaan di kotak penjara itu sendiri, seorang pemain sebenarnya hanya sekedar mampir.
Yang ke dua tersering didatangi adalah Illinois Avenyue, diikuti dengan Go, New York Avenue, dan B&O Railroad.
Yang paling jarang disinggahi adalah 3 kotak Chance (Kesempatan), kotak Community Chest, dan Mediterranean Avenue. Kotak properti yang paling mahal adalah Boardwalk pada peringkat ke-18 tersering disinggahi.
3. Karakter/Sosok dalam Permainan
Dalam permainan Monopoly ada beberapa karakter berbeda dengan nama masing-masing. Pertama adalah Mr. Monopoly, tokoh ikonik dengan setelan 3 helai, topi tinggi, dan rambut putih.
Kurang jelas siapa yang menjadi ilham bagi Mr. Monopoly. Ada dugaan bahwa ia adalah penggambaran bankir Amerika, J.P. Morgan. Cukup masuk akal karena kemiripan tampilan dan pakaian. Keduanya pun sesama pebisnis.
Beberapa pendapat lain mengatakan bahwa itu adalah seorang tenaga penjual di Parker Brothers yang memiliki karikatur tokoh itu pada kartu bisnis. Kadang-kadang ia mengenakan topi tinggi atau naik kereta api. Demikian juga dugaan bahwa ia adalah Little Esky, mantan maskot majalah Esquire.
Karakter itu belum mendapatkan nama hingga 1946 dan pemberian namanya sesudah itu pun tidak diumumkan melalui Monopoly melaingkan sebagai maskot dalam permainan lain, Rich Uncle. Dalam permainan itu, harian Daily Bugle mengenalinya sebagai Rich Uncle Pennybags yang menjalankan segala kegiatan di kota itu.
Pada 1999, Hasbro melakukan kajian yang mengungkapkan bahwa tidak banyak orang yang mengenal nama Rich Uncle Pennybags sehingga namanya diganti menjadi Mr. Monopoly.
Tentu saja ada beberapa karakter lain dalam permainan. Dalam kotak Community Chest dan pada 3 kartu Chance (Kesempatan) tertera Maude, istrinya, dan 3 keponakannya, yaitu Randy, Sandy, dan Andy.
Polisi yang mengirim orang ke penjara adalah Officer Mallory dan ada Jake si penghuni penjara.
Advertisement
4. Para Pemain Saling Bunuh
Kalau pernah bermain Monopoly, kita menyadari betapa mudahnya orang tersinggung dan hal sepele bisa mengancam pertemanan. Para orang dewasa biasanya tidak menggunakan kekerasan hanya karena urusan permainan Monopoly, tapi beberapa permainan menjurus menjadi kekerasan tanpa kendali.
Misalnya suatu permainan di Santa Fe, New Mexico, pada 25 Oktober 2011. Seorang pemain bernama Laura Chavez (60) dan Clyde "Butch" Smith (48) sedang bermain bersama cucu mereka yang berusia 10 tahun. Suatu kali, Chavez memergoki Smith melakukan kecurangan sehingga terjadi perselisihan.
Cucu mereka diperintahkan masuk ke kamar tidur dan sesudahnya dua orang dewasa itu berkelahi. Smith memukulkan botol wine ke kepala Chavez dan wanita itu membalasnya dengan pisau, menikam dan menggores dada, leher, dan wajah. Untunglah pria itu selamat.
Suatu pertarungan tragis terjadi pada 19 Juli 1991 di Bensalem, Pennyslvania. Dua sahabat baik, Marc Cienkowski (25) dan Michael J. Klucznik (31) bermain Monopoly hingga bertengkar fisik dan adu jotos.
Cienkowski kemudian mengambil busur dan panah, lalu mengusir Kluvznik. Kemudian Kluvznik angkat kaki. Tapi, ketika ia baru duduk dalam kursi mobil, temannya menembakkan panah ke dada. Kluvnik sekarat dan Cienkowski diganjar 9 hingga 25 tahun penjara.
5. Permainan 2 Orang dalam 21 Detik
Permainan Monopoly adalah permainan yang lama, bisa beberapa jam atau bahkan berhari-hari. Tidak selamanya begitu, karena Daniel J. Myers, seorang profesor sosiologi dari Notre Dame University, bersama putranya telah menemukan cara tercepat mengakhiri Monopoly. Hanya perlu 9 kali lemparan dadu selama 21 detik.
Caranya, pemain pertama melempar dadu dan mendapat dua angka 6 sehingga tiba di kotak Community Chest dan mendapat uang $200 menggunakan kartu "Kesalahan bank sehingga menguntungkan Anda."
Kemudian, pemain ke dua tiba di kotak Income Tax. Berikutnya, pemain pertama mendapat dua angka 2 pada dadunya sehingga tiba di Park Place dan membelinya. Lalu mendapat dua angka 1 pada dadu sehingga tiba di Boardwalk yang juga dibelinya.
Karena dapat dua kali angka ganda, ia melempar dadu lagi hingga melewati GO dan mendapat hadiah $200. Selewatnya dari GO ia perlu membeli 3 rumah untuk Park Place dan 2 rumah untuk Boardwalk.
Pemain ke dua kemudian mendarat di kotak Chance (Kesempatan) dan mengambil kartu "pergilah ke Boardwalk", padahal sudah ada 2 rumah di sana dan pemain ke-2 kehabisan uang. Permainan selesai.
Tentu saja, jalannya permainan seperti itu tidak pasti terjadi demikian. Menurut seorang profesor Columbia University, jalannya permainan seperti demikian hanya terjadi 1 kali di antara 253.899.891.671.040 kali permainan.
Advertisement
6. Cara Terbaik Untuk Menang
Permainan Monopoly memang bisa mengundang frustrasi. Tapi, jika ingin menang di tengah frustrasi para lawan, pengguna reddit bernama Elfie memberikan saran stategi untuk menang.
Strategi pemenangan melibatkan rumah. Ada 23 rumah dalam kotak sehingga tidak ada yang bisa lagi membeli rumah ketika semuanya telah terjual. Jadi, belilah rumah sebanyak mungkin.
Di awal permainan, belilah seperangkat properti dan bangun rumah-rumah di sana ataupun properti lain yang bukan hotel. Belakangan, raihlah monopoli ke dua dan bangun lagi rumah-rumah di tiap properti.
Ketika kita memiliki 2 monopoli yang masing-masing terdiri dari 3 properti lalu membangun rumah di tiap properti, maka hanya tersisa 8 rumah lagi untuk semua pemain.
Membatasi jumlah rumah merupakan hal penting karena dari rumah-rumah itulah orang kemudian membangun hotel. Melalui monopoli rumah, lawan semakin sukar menyusul dan kita memimpin di depan.
7. Wanita Pencipta Permainan dan Kurang Dihargai
Orang yang disebut-sebut pencipta permainan Monopoly adalah pria dari Philadelphia, Pennsylvania, bernama Charles Darrow, seorang pengangguran yang menyambi menjajakan pemanas ruangan.
Dia memang yang menciptakan Monopoly yang kita kenal sekarang, tapi sebenarnya mencuri gagasan orang lai. Penemu sebenarnya adalah ahli stenografi Elizabeth Magie yang tinggal di Washington, D.C.
Magie bekerja malam hari dan mencoba mengajarkan orang tentang jahatnya perilaku monopoli. Ia khawatir dengan penumpukan kekayaan dan kekausaan oleh segelintir keluarga pada masa Gilded.
Menurutnya, kendali yang hanya dipegang segelintir orang dapat menjurus kepada monopoli yang bisa berdampak buruk dalam kehidupan sehari-hari warga Amerika. Pesan tersebut susah meluas karena hanya sedikit orang yang tertarik untuk mendengarkan.
Ia mencari cara menyebarkan pesannya secara lebih cepat dan menciptakan The Landlord's Game pada 1903, lalu mendapatkan paten pada 1904. Permainan itu bukan diproduksi massal dan hanya beredar melalui kisah dari mulut ke mulut, biasanya oleh orang yang pernah memainkannya dan kemudian menyalin papan serta kelengkapan lainnya, lalu kemudian mengajarkannya kepada orang lain.
Salah satu orang yang mempelajari cara bermain adalah Charles Darrow. Ia memaparkan permainan itu kepada Parker Brothers yang kemudian sepakat membeli hak cipta serta membayar royalty kepada Darrow.
Namun demiikian, Parker Brothers sebenarnya mengetahui bahwa Magie adalah pemilik hak paten permainan. Mereka menghubungi Magie dan membayar US$500 untuk memborong hak atas The Landlord's Game dan sebuah permainan lain.
Dengan licik, Parker Brothers hanya menerbitkan beberapa ratus salinan permainan The Landlord's Game, tapi memproduksi Monopoly secara massal hingga menjadi hit besar-besaran.
Selain pembayaran US$ 500 itu, Magie tidak mendapatkan pembayaran atau penghargaan apapun untuk permainan yang diciptakannya. Ia meninggal pada 1948, namun peran pentingnya baru diterbitkan pada 1970-an. Di lain pihak, Darrow meninggal dunia pada 1978 sebagai seorang jutawan.
Advertisement
8. Kisah Aneh Marvin Gardens
Permainan Monopoly sudah hadir dalam versi-versi lokal. Tapi, versi Amerika Utara memiliki nama properti yang diambil dari nama jalan atau daerah di Atlantic City, New Jersey, dengan satu perkecualian, yaitu Marvin Gardens yang seharusnya Marven Gardens.
Hal itu memang hanya kesalahan kecil, tapi mengungkapkan sejarah menarik di belakang Monopoly. Charles Darrow memilih sumber Atlantic City karena itu merupakan tempat libur favoritnya walaupun ia lahir di Philadelphia.
Kita sekarang mengetahui bahwa Darrow bukanlah pencipta permainan itu walaupun berhasil menjualnya kepada Parker Brothers. Sebelum terbitnya Monopoly, orang bermaun The Landlord's Game dengan nama jalan yang disesuaikan secara lokal.
Darrow diajari bermain The Landlord's Game oleh pasangan dari Atlantic City yang salah menuliskan nama Marven Gardens. Kemudian Parker Brothers menyalin nama yang salah itu dari papan permainan milik Darrow. Selain menjiplak, Darrow juga malas memperbaiki.
Pada 1995, pihak Parker Brothers meminta maaf kepada warga Marven Gardens atas kesalahan penuilisan, tapi perusahaan itu tetap tidak mengakui kontribusi Magie.
9. Pernah Ditolak Milton Bradley dan Parker Brothers
Setelah mengembangkan permainan itu, Magie tidak ingin memproduksi massal karena tidak memang tidak berniat demikian. Dua kali ia membawanya ke Parker Brothers, pada 1910 dan 1924, dan ditolak dua kali itu juga dengan alasan bahwa permainan itu terlalu politis.
Pada 1934, Darrow menjelaskan versi permainannya kepada Milton Bradley dan Parker Brothers, dan sama-sama ditolak. Ada yang menyebutkan Parker Brothers menolak karena 52 alasan mendasar walaupun tidak ada bukti yang membenarkan cerita tersebut. Sebenarnya para petinggi Parker Brothers menolaknya karena permainan itu dianggap terlalu lama untuk dimainkan dan terlalu rumit.
Darrow menggunakan cara lain. Ia menggunakan uangnya sendiri untuk membuat 7.500 salinan dan laku keras di toko-toko Philadelphia sehingga Parker Brothers berubah pikiran dan mencapai kesepakatan dengan Darrow.
Advertisement
10. Peta Pelarian Tawanan Inggris Dalam Perang Dunia II
Kalau bicara soal peta peperangan, kertas adalah bahan yang buruk karena beberapa alasan. Misalnya, gampang basah, sobek, kumal, dan sebagainya. Bahan yang lebih baik adalah sutra dan itu dipakai selama ratusan tahun.
Dalam Perang Dunia II, John Waddington Ltd adalah suatu perusahaan percetakan yang mahir mencetak di atas bahan sutra. Perusahaan itu dipekerjakan mencetak peta sutra oleh kesatuan dinas rahasia MI9 yang mengurusi pelarian dan penghindaran.
Waddington sekaligus menjadi percetakan Monopoly untuk Inggris. Christopher Clayton Hutton, seorang agen MI9, mengajukan gagasan untuk menyelipkan peta dan bahan lain ke dalam papan permainan agar dikirim ke kamp-kamp tahanan perang. Papan permainan seringkali dibawa ke dalam kamp-kamp tawanan perang oleh kelompok kemanusiaan dan amal. Papan permainan juga tidak terlalu menarik perhatian penjaga.
Dalam kotak-kotak Monopoly ada ruang selipan rahasia yang bersisi kompas, perangkat, peta, dan uang sungguhan di bawah uang mainan. Ada 6 map berbeda untuk daerah di sekitar kamp tawanan di Jerman dan beberapa peta untuk kamp tawanan di Italia.
Mereka menandai kotak Monopoly istimewa versi Inggris dengan titik merah di tempat Free Parking (Parkir Bebas). Selain itu, untuk mengerti tujuan peta, ada tanda-tanda titik dibubuhkan pada properti-properti tertentu.
Misalnya, untuk peta yang dikirim ke Jerman, ada tanda titik setelah Mayfair. Untuk peta yang ke Italia, ada tanda titik setelah Marylebone Station.
Menurut beberapa ahli sejarah, ada ribuan tahanan perang yang menggunakan permainan Monopoly untuk melarikan diri. Setelah perang. Semua permainan Monopoly untuk pelarian dimusnahkan.