Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengancam memutus kontrak perusahaan pelabuhan asal Belanda, Port of Rotterdam terkait pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Peringatan Menhub itu dilayangkan mengingat sampai saat ini Port of Roterdham belum melakukan eksekusi pembangunan fase 2 di Kuala Tanjung, padahal pembangunan fase 1 sudah hampir selesai.
Advertisement
"Saya bilang ke Port of Rotterdam, jangan ngomong saja, dia selalu bilang dia di sana punya pelabuhan besar dan lain sebagainya, eksekusi saja itu Kuala Tanjung dulu," tegas Menhub saat coffee morning dengan wartawan di ruangannya, Selasa (11/4/2017).
Dia memberikan batas waktu kepada Port of Rotterdam untuk segera eksekusi rencana yang sudah disepakati dalam kontrak paling lambat akhir Mei 2017. "Kalau tidak mau bangun, kita mau ganti investor lain," tegas Budi.
Sampai saat ini, pemerintah bersama PT Pelindo I (Persero) sudah berinvestasi besar-besaran di Kuala Tanjung demi menjadikan perlabuhan itu sebagai hub internasional.
Pembangunan fase 1 pelabuhan ini saat ini sudah mencapai 80 persen. Dalam hal ini, Port of Rotterdam akan membangun untuk yang fase 2. Seharusnya saat pembangunan fase 1 hampir rampung, pembangunan fase 2 harus sudah dimulai.
Untuk pembangunan fase 1, investasi yang sudah dikeluarkan pemerintah dan Pelindo II mencapai Rp 2,5 triliun. Belum lagi ditambah fasilitas infrastruktur yang sudah dianggarkan pemerintah dalam APBN, seperti jalur kereta.
"Kita sudah investasi besar-besaran di sana, kita harus tegas, biar mereka tentukan mau bagaimana," tutup Budi Karya. (Yas)