Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence akan mengunjungi Indonesia pada 20-21 April 2017 mendatang. Selain bertemu Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, deputi Donald Trump itu direncanakan menghadiri sejumlah pertemuan lain.
Keterangan tersebut disampaikan Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan. Salah satu tempat yang akan dilawat Pence adalah Masjid Istiqlal.
"(Pence akan) bertemu pemuka agama di Masjdi Istiqlal," ucap Donovan di UIN Syarif Hidayatullah, Senin (11/4/2017).
Bukan pertama kali, pejabat tinggi negara asing berkunjung ke Istiqlal. Sebelumnya, masjid terbesar di Asia Tenggara itu pada 2017 ini, dikunjungi Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Barack Obama juga berkunjung ke Istiqlal saat menjabat sebagai Presiden AS. Sang istri, Michelle bahkan mengenakan kain penutup kepala saat melawat masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
Selain ke Istiqlal, Donovan menyebut Pence juga berencana melakukan pertemuan dengan pengusaha AS-Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Banyaknya kegiatan Pence di Indonesia, menurut Donovan, menunjukan komitmen negaranya terhadap Indonesia. Apalagi, sekarang AS telah melihat RI adalah mitra penting tidak cuma di Asia Tenggara tapi juga dalam skala global.
"Yang terpenting adalah beliau berkunjung untuk menekankan komitmen AS terhadap kemitraan strategis yang dimiliki dengan Indonesia," ucap dia.
Wapres AS dalam situs Gedung Putih memulai rangkaian lawatan kenegaraan dari 15-25 April.
Lawatan Pence ini pun sangat spesial. Pasalnya, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang dilawat mantan Gubernur Indiana tersebut.
"Kunjungan ke Jakarta dalam rangkaian lawatan beliau ke kawasan Asia Pasifik, Wapres Pence juga kunjungi Jepang, Korsel dan Australia," kata Direktur Amerika I Kemlu, Adam Tugio.
"Kunjungan ke Jakarta selain menggarisbawahi pentingnya kerjasama AS-Indonesia ini untuk memperdalam hubungan bilateral dan penegasnya pentingnya hubungan Indonesia di kawasan," ucapnya.
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan, ada beberapa faktor yang mendorong kenapa Pence mau ke Indonesia. Di antaranya terkait posisi Indonesia sebagai negara demokrasi dengan penduduk mayoritas Islam terbesar di dunia.
"Kita memiliki kemajemukan dan kebhinekaan sama seperti AS yang mengedepankan pluralisme dan memaikan peran untuk menjaga stabiltas dan kemakmuran," sebut pria yang biasa dipanggil Tata.