Abraham Samad: Ini Cara Biadab untuk Bungkam Novel Baswedan

Abraham Samad menjenguk Novel Baswedan yang menjadi korban penyerangan orang tidak dikenal menggunakan air keras.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Apr 2017, 15:26 WIB
Mantan Ketua KPK, Abraham Samad usai menjenguk penyidik KPK, Novel Baswedan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4). Penyidik senior KPK itu menjadi korban penyiraman air keras pagi hari tadi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjenguk Novel Baswedan yang menjadi korban penyerangan orang tidak dikenal menggunakan air keras. Abraham menilai penyiraman Novel dengan air keras itu merupakan tindakan biadab demi membungkam penyidik kasus e-KTP tersebut.

"Ini adalah cara yang biadab. Cara yang ingin membungkam orang yang ingin menegakkan kebenaran. Cara-cara yang ingin membungkam orang yang ingin berantas korupsi di Indonesia," tutur Abraham Samad di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017).

Bagi Samad, tindakan itu tidak jauh beda dengan upaya kriminalisasi. Dia berharap pemerintah dapat tanggap menyelesaikan persoalan yang menimpa Novel Baswedan tersebut.

"Saya minta negara dan seluruh aparat harus bisa lindungi segenap warga negara yang bisa sedang memperjuangan negara. Tidak boleh lepas tangan begitu saja karena teman-teman kita seperti Novel dan lainnya, sedang melakukan tugas yang diemban oleh negara," jelas dia.

"Negara pasti punya konsep terhadap warga yang sedang memperjuangan negaranya sendiri," pungkas Abraham Samad.

Pantauan Liputan6.com, sejumlah tokoh menyempatkan diri untuk menjenguk Novel Baswedan. Di antaranya, Ketua KPK Agus Raharjo, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Juru Bicara Presiden Johan Budi, Mantan Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul, dan Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya