Liputan6.com, Maranello - Baru-baru ini, Chief Executive Ferrari Australasia, Herbert Appleroth, mengatakan kepada news.co.au bahwa warna selain merah sama sekali tidak cocok dengan pabrikan berlambang kuda jingkrak itu.
"Sejujurnya (warna selain merah) tidak cocok untuk seluruh etos kami. Ini adalah aturan merek. Warna lain juga bukan DNA kami meskipun itu warna yang bagus," ujarnya, dikutip dari carscoops.com, Selasa (11/4/2017).
Ungkapan ini dia katakan setelah banyak pengguna Ferrari menginginkan pabrikan asal Italia tersebut menciptakan warna yang lebih variatif, terutama pink. Appleroth mengatakan merah muda sama sekali bukan bagian dari budaya Ferrari.
Baca Juga
Advertisement
Ferrari memang tak cuma buat mobil warna merah, ada lagi warna hitam, putih, dan silver. Namun merah begitu dominan. 45 persen mobil baru Ferrari berwarna merah.
Pemilihan warna merah bukan tanpa alasan. Ini terkait erat dengan aspek historis perusahaan. Faktor sejarah itu yang pada akhirnya membuat Ferrari identik dengan merah.
Menurut laman auto.ferrari.com, semua bermula di tahun 1950, kala Ferrari pertama kali ikut berkontestasi di ajang balap Formula1. Kala itu ada aturan tentang warna mobil berdasarkan negara peserta. Italia kebagian warna merah.
Warna ini kemudian dikenal dengan nama Italiano Rosso Corsa, atau Italian Racing Red.
Setelah perhelatan akbar tersebut, Ferrari melihat peluang. Mereka kemudian menggunakan warna ini pada semua mobil balap, juga mobil penumpang. Apalagi, mereka bisa ikut balap karena memang disokong oleh hasil penjualan mobil penumpang.
Jadilah, sejak saat itu, Ferrari tak bisa dilepaskan dengan warna merah. Termasuk hingga saat ini, ketika mereka membuka program personalisasi yang memungkinkan tak ada satupun mobil yang sama persis, pakem ini tak pernah ditinggalkan.