ICW Duga Serangan Air Keras ke Novel Baswedan Terkait Kasus e-KTP

Teror terhadap Novel Baswedan harus dilihat sebagai ancaman terhadap agenda pemberantasan korupsi.

oleh Djibril Muhammad diperbarui 12 Apr 2017, 06:28 WIB
Penyidik KPK, Novel Baswedan tiba di RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras usai salat Subuh, Selasa, 11 April 2017 kemarin. Indonesia Corruption Watch (ICW) menduga aksi teror tersebut terkait kasus yang ditangani KPK.

"Teror terhadap Novel sudah beberapa kali dilakukan. Diduga kuat, aksi serangan terhadap Novel kali ini berkaitan erat dengan kasus korupsi E-KTP yang tengah diusut KPK," kata Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com, Kamis, 11 April 2017.

Ia mengatakan, teror terhadap Novel Baswedan harus dilihat sebagai ancaman terhadap agenda pemberantasan korupsi. "Orang atau kelompok yang melakukan teror punya tujuan utama, yakni bagaimana supaya proses hukum atas kasus tertentu berhenti," ujar Topan.

Terkait hal itu, ia menambahkan, ICW menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengambil sikap tegas dengan mengusut pelakunya dan menyeretnya ke proses hukum. Sebab, ia menjelaskan, masyarakat Indonesia perlu tahu siapa dalang di balik aksi teror yang dilakukan kepada Novel Baswedan.

"Presiden Jokowi dan Kapolri juga harus meningkatkan upaya untuk memberikan rasa aman dan perlindungan bagi siapa pun (tidak hanya Novel Baswedan) yang bekerja untuk melawan korupsi di Indonesia," imbuh Topan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya