Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I 2017.
Kinerja produksi minyak bumi hingga Maret 2017 telah mencapai 63 ribu barel per hari atau 99 persen dari target yang ditetapkan sebesar 64 ribu barel per hari. Sedangkan produksi gas bumi mencapai 723 MMSCFD atau sebesar 94 persen dari target sebesar 769 MMSCFD.
Presiden Direktur PHE R. Gunung Sardjono Hadi mengatakan, tingkat produksi tersebut dicapai berkat adanya kenaikan produksi minyak dari Blok ONWJ karena kenaikan share setelah masa terminasi pada Januari dan peningkatan produksi dari blok Jambi Merang dan NSO.
Advertisement
Sedangkan produksi gas meningkat akibat adanya peningkatan produksi di Blok Jambi Merang dan Blok WMO dengan adanya tambahan produksi yang mampu diserap oleh konsumen.
Untuk terus menjaga dan meningkatkan tingkat produksi PHE, berbagai aktivitas terus dilakukan. Di antaranya adalah keberhasilan start-up EPCI-1PHE WMO Integraton Project yang diharapkan mampu mencapai peak production sebesar 3.000 BOPD dan 16 MMSCFD.
Selain kinerja produksi, kinerja PHE pada aktivitas eksplorasi juga membanggakan. Pengeboran sumur eksplorasi Parang-1 di lapangan lepas pantai PHE Nunukan, saat ini telah menyelesaikan well test ke-5, diharapkan mampu menambah temuan sumberdaya 2C sebesar 126, 5 MMBOE.
Kemudian PHE Randugunting juga membuktikan keberadaan hidrokarbon yang berasal dari objective Ngrayong Sandstone dan Tuban Limestone pada aktivit8as pengeboran sumur RGT-2.
Hingga kuartal I 2017, PHE juga telah menyelesaikan aktivitas Seismik 2D di lapangan lepas pantai PHE Abar dan PHE Anggursi sebesar 1.990 km dan 1.960 km. Melalui aktivitas seismic ini diharapkan PHE dapat menemukan sumber migas baru yang dapat mendukung ketahanan energi nasional.
"Kinerja PHE yang cukup positif ini semakin menunjukkan kehandalan sumber daya manusia Pertamina dalam mengelola dan mengoperasikan lapangan migas lepas pantai," kata Gunung.
Dalam menjalankan portofolio bisnis, Pertamina Hulu Energi yang saat ini beroperasi di 53 blok di Indonesia dan luar negeri menjalankan strategi bisnis yang berkelanjutan agar perusahaan dapat terus bertahan dan berkembang di kondisi apapun.
Menyikapi tantangan ke depan, manajemen PHE memberikan arahan untuk melakukan efisiensi di semua lini dengan optimum budget control, efektifitas pelaksanaan operasi mengacu ke result oriented dan fokus pada ebitda (earning before interest, tax, depreciation and amortization) dan pertumbuhan laba bersih.