Liputan6.com, Jakarta - Usai bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2014, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku telah menerima kekalahan itu dengan lapang dada.
"Saya berpendapat, kita tidak pernah boleh lihat ke belakang. (Tapi) Sekali-kali boleh lah. Kalau lihat ke belakang terus gimana? bisa jatuh ke lobang," ujar Prabowo di Wisma Serba Guna Senayan, Jalan New Dhelhi, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2017.
Advertisement
Sikap move on dari kekalahan Pilpres 2014 kini diterapkan ketika bersama partainya, Partai Gerindra, yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Anies Baswedan bukan sembarangan orang. Dia menteri pendidikan yang luar biasa. Dia bukan Gerindra, dia bahkan pernah lawan saya dalam pemilihan presiden tetapi saya tidak ada masalah," kata Prabowo.
"Kita perlu pemimpin-pemimpin baru. Kita perlu pemimpin-pemimpin yang baik, sopan santun, pintar, tetapi tidak sombong," lanjut Prabowo.
Prabowo yakin, Anies - Sandi bisa memimpin Jakarta dengan lebih baik. Ia menyebut, sebaiknya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak lagi memimpin Jakarta.
"Anies dan Sandi adalah putra-putra terbaik kita dan saya kira demi masa depan yang baik, saya kira Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) cukup satu periode saja lah," pungkas Prabowo Subinato.