Liputan6.com, Jakarta Margaret Howe Lovatt, seorang nenek berumur 60 tahun, mengaku pernah bercinta dengan seekor lumba-lumba saat masih muda. Saat itu Margaret menjadi bagian dari eksperimen NASA yang didanai US Virgin Island.
Pada 1963, Margaret diminta untuk mengajarkan lumba-lumba berbicara bahasa Inggris. Ia pun membanjiri perkarangan rumahnya dengan air setinggi lutut, menjadikannya dolphinarium. Sehingga para peneliti bisa mempelajari sifat dan karakteristik seekor satwa dari rumah sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Seekor Lumba-lumba yang diprediksi berusia remaja lantas diberi nama Peter. Selama diajarkan berbahasa Inggris, Peter senang berada di dekat Margaret. Satwa lucu itu selalu menggosok badannya di lutut Margaret, termasuk ke kaki dan tangannya.
"Hubungan" di antara keduanya berlanjut ke tahap yang lebih intim. Intim dalam arti, Margaret membiarkan tubuhnya "disentuh" oleh lumba-luma tersebut. "Menurut orang-orang itu berhubungan seksual, tapi bagi saya itu bukan seksual, melainkan sensual," katanya dikutip dari situs Mirror pada Selasa (12/4/2017)
Namun kini Margaret sudah tidak lagi melakukannya. Sekali pun ada isu bahwa lumba-lumba bisa membantu pemakai narkoba sembuh tapi Margaret tak ingin melakukan penelitian itu lagi.
Sebenarnya, berhubungan seks dengan lumba-lumba pada masa itu bukan baru sekali terjadi. Beberapa tahun sesudahnya, tepatnya 1971 di Florida, seorang pria yang kini berumur 63 tahun, Malcolm Brenner, pernah berhubungan seksual dengan lumba-luma di sebuah taman hiburan.
Dia mengatakan bahwa mamalia betina itu yang "datang" kepadanya saat sedang berada di kolam bersamanya.
Untuk melancarkan aksinya, bercinta dengan lumba-lumba, Malcolm menunggu sampai taman hiburan itu tutup dan semua anak buahnya pulang.