Liputan6.com, Medan - Korban selamat pembunuhan satu keluarga, Kinara (4), tertidur di salah satu ruang perawatan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Utara di Medan dengan kondisi lemah. Jejak kekerasan pun masih tersisa di tubuhnya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (12/4/2017), bagian mata dan kepala Kinara terluka parah, sedangkan beberapa bagian tubuh lainnya memar. Selain itu, jiwanya juga terguncang.
Advertisement
Balita perempuan itu juga kerap terbangun mencari ayah dan ibunya. Ia tak tahu bila kedua orangtua, dua kakak serta neneknya telah meninggal dunia.
Kinara adalah satu-satunya anggota keluarga Riyanto yang selamat dari pembunuhan pada Sabtu pekan lalu. Atas kejadian itu, Pemerintah Kota Medan berencana mengasuh bocah malang tersebut sembari memulihkan jiwa dan fisiknya.
"Hak asuhnya nanti kita cek dulu ke keluarganya ya. Karena siapa yang terdekat, enggak bisa kita ambil alih," tutur Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung.
Pembunuhan keluarga Riyanto terjadi di rumahnya di Kelurahan Mabar, Medan Deli, Sabtu 8 April 2017 malam. Peristiwa itu baru diketahui keesokan harinya, Minggu 9 April 2017.
Di dalam rumah itu polisi dan tetangga mendapati Riyanto, istrinya, Sri Ariyani dan dua anak mereka, Gilang dan Naya serta mertua Riyanto, Sumarni dalam keadaan tak bernyawa dengan luka-luka akibat senjata tajam. Sedangkan Kinara ditemukan dalam kondisi terluka di kolong tempat tidur.
Belum jelas motif pembunuhan satu keluarga ini. Namun, diduga dendam terkait harta warisan.
Saksikan kisah pilu Kinara, korban selamat pembunuhan satu keluarga di Medan berikut ini.