Liputan6.com, Makassar - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono meresmikan perubahan nama Kodam VII Wirabuana menjadi Kodam XIV Hasanuddin. Ia menerangkan perubahan nama itu merupakan bagian dari program penataan organisasi TNI AD sesuai rencana strategis 2015-2019.
"Guna lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas, peran dan fungsinya dalam rangka menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan NKRI ditengah tengah tantangan yang semakin berat dan ancaman yang semakin kompleks serta multidimensional," kata Mulyono dalam sambutannya di Lapangan Karebosi, Rabu (12/4/2017).
Menurut Mulyono, Indonesia saat ini menghadapi proxy war yang berpotensi memecah belah kebhinekaan dalam persatuan. Dalam waktu bersamaan, generasi muda Indonesia dihancurkan melalui berbagai budaya negatif, seperti hedonisme, seks bebas dan peredaran narkoba.
"Kompleksitas tersebut semakin dipertajam dengan permasalahan global yang sangat signifikan, di antaranya terjadi kompetisi global dalam upaya memperebutkan pangan, air dan energi," kata Mulyono.
Menjawab tantangan tersebut, kata dia, perlu dilakukan penguatan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berpedoman erat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Tindak lanjut dari itu, TNI AD terus menerus melaksanakan penataan gelar kekuatan satuan baik satuan tempur maupun satuan komando kewilayahan. Nah salah satunya dengan kembali beroperasinya Kodam XIV Hasanuddin," tutur Mulyono.
Baca Juga
Advertisement
Penggunaan nama Hasanuddin sendiri, menurut dia, berdasarkan pertimbangan sejarah wilayah Sulsel. Pahlawan nasional itu memiliki sejarah besar dalam perjuangannya merebut dan menegakkan Kemerdekaan RI.
"Penggunaan kembali nama Kodam XIV Hasanuddin dilakukan sebagai penghormatan kepada pahlawan nasional Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, Raja Gowa Sulsel," ucap Mulyono.
Sultan Hasanuddin, kata Mulyono, adalah salah satu bangsawan pemimpin perlawanan terhadap penjajah yang gagah berani. Karena keberaniannya, Belanda menjulukinya sebagai De Haantjes Van Het Oosten yang artinya Ayam Jantan dari Timur.
"Beliau berjuang menghadapi kesewenang-wenangan penjajah Belanda dan berusaha menyatukan kerajaan kerajaan yang ada di wilayah timur," ujar Mulyono.
Selain itu, lanjut Mulyono, Sultan Hasanuddin juga dikenal sebagai tokoh nasional yang sangat arif dan bijaksana, rela berkorban, cinta tanah air dan berjiwa besar, sehingga ia merasa sedih melihat bangsanya sendiri saling berperang.
"Dasar itu, saya berharap agar penggunaan kembali nama Sultan Hasanuddin dapat mengembalikan marwah atau kehormatan dan kebanggaan Kodam ini beserta seluruh satuan dan prajurit jajarannya terhadap Sultan Hasanuddin, sang pahlawan kebanggaan masyarakat Sulsel," kata dia.
Wilayah tugas Kodam XIV Hasanuddin, kata dia, mencakup wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Barat (Sulbar) dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Wilayah ini sudah dinyatakan sebagai pusat ekonomi di Indonesia Timur," ujar Mulyono.
[vidio:]()