Liputan6.com, Jakarta Ban kendaraan bermotor dibedakan berdasarkan beberapa kriteria. Ada ban tubetype (dengan ban dalam) dan tubeless (tanpa ban dalam), ada pula ban radial dan ban bias, yang dibedakan berdasarkan konstruksinya.
Perbedaan utamanya, konstruksi ban radial menggunakan lapisan dari serat baja, sementara ban bias menggunakan serat nilon.
Baca Juga
Advertisement
Ban radial dibentuk dari lapisan serat yang menyilang pada lingkaran ban. Sabuk ban radial terbuat dari baja dengan tapak lebih kaku dan lebih tahan guncangan.
Sementara ban bias, dibuat dari lembar cord yang menjadi rangka ban. Cord ini ditenun dengan pola zig-zag berbentuk sudut 40-65 derajat terhadap keliling lingkaran ban.
Dari aspek kenyamanan berkendara, ban radial juga lebih unggul. Pasalnya, serat baja sifatnya lebih lentur sehingga lebih nyaman meski melintasi jalan rusak.
Ban radial juga punya daya cengkeram (traksi) lebih baik dibanding ban bias, terutama saat menikung. Pasalnya, saat bekerja, ban ini tertekan ke arah dinding (samping), sementara ban bias justru tertekan ke depan-belakang. Dengan begitu, beban panas juga bisa terdistribusi lebih rata sehingga ban tidak cepat aus.
Terakhir, ban radial juga lebih baik di putaran tinggi. Itu dia mengapa ban radial banyak dipakai pada sepeda motor berkubikasi tinggi.
"Ban radial punya heat resistance yang lebih kuat. Ia lebih baik dipakai pada saat kecepatan tinggi ketimbang ban bias," ujar Arijanto Notorahardjo, EVP Marketing & Sales Replacement MC Tire PT Gajah Tunggal, Rabu (12/4/2017).