Liputan6.com, Jakarta Salah satu variabel bagus atau tidaknya sebuah ban kendaraan adalah grip, atau daya cengkeram ban terhadap aspal. Semakin mencengkeram ban, maka ia semakin baik dan dapat memaksimalkan kenyamanan berkendara.
Satu hal yang menentukan tingkat grip ini adalah luasan kembangan ban. Rasio kembangan ban terhadap luas bidang ban secara keseluruhan juga tak bisa sembarangan.
Baca Juga
Advertisement
Arijanto Notorahardjo, EVP Marketing & Sales Replacement MC Tire PT Gajah Tunggal, produsen beberapa merek ban, mengatakan bahwa luasan kembangan tidak boleh lebih dari 16 persen dari total permukaan. Ini, menurutnya, telah dihitung secara khusus.
"15-16 persen pattern-nya (kembangan). Menurut pengujian kami itu optimal dalam memberikan grip, khususnya di jalan yang basah," ujar Arijanto, dalam acara peluncuran ban radial IRC RMC 810 di Karawang, Jawa Barat, Rabu (12/4/2017).
Permukaan ban dibedakan menjadi dua bagian, center line (tengah) dan shoulder line (samping). Menurut Arijanto, baik center line ataupun shoulder line kembangannya tak boleh lebih dari 16 persen dari total luas bidang.
"Jadi (dengan luasan yang sama) bidang pengenaannya sama. Sehingga handling lebih smooth baik saat lurus ataupun belok," tambahnya.
Tentu luasan kembangan bukan satup-satunya faktor yang menentukan tingkat grip. Masih ada variabel lain, misalnya material pembentuk ban, kondisi ban, hingga permukaan jalan itu sendiri. Jalan yang basah misalnya, pasti akan mengurangi grip.