Liputan6.com, Jakarta - PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek), perusahaan media, konten, dan media sosial terbesar di Indonesia baru saja melakukan kerja sama strategis dalam program joint venture bersama dengan Ant Financial.
Ant Financial yang sebelumnya dikenal dengan Alipay merupakan perusahaan penyedia platform pembayaran pihak ketiga terkemuka di dunia.
Layaknya tujuan financial technology (fintech), seperti dikutip Tekno Liputan6.com dari laman perusahaan, Rabu (12/4/2017), Ant Financial berupaya menciptakan ekosistem finansial terbuka yang memungkinkan lembaga keuangan untuk maju dengan pesat.
Selain tujuan di atas, Ant Financial juga ingin menyediakan jasa keuangan inklusif bagi dunia usaha kecil dan mikro serta konsumen individu.
Sekadar informasi, Ant Financial merupakan perusahaan yang didirikan oleh pendiri jaringan e-Commerce terbesar Tiongkok Alibaba Jack Ma.
Baca Juga
Advertisement
Ide membesut Alipay bermula dari cerita Ma yang pergi ke bank dan menemukan bahwa produk finansial tak bisa diakses secara online. Dari sanalah, Ma lalu membentuk Alibaba dan Alipay.
"Bila tidak ada perusahaan Tiongkok yang memulai layanan pembayaran online, perusahaan asing akan masuk dan kami akan menjadi korban," kata Ma saat itu seperti dilansir Tech in Asia.
Ma berkata, ia dan tim merancang sistem pembayaran yang aman dan mudah digunakan. Untuk membuktikan betapa amannya sistem pembayaran ini, pria kelahiran 10 September 1964 ini bahkan menyebut, jika ada kerugian karena pembayaran melalui sistem Alipay, ia bakal menggantinya 100 persen.
Saat mendirikan Alibaba dan Alipay, ia melihat ada tiga blok di bisnis internet Tiongkok, yakni informasi, hiburan seperti gim yang jadi fokus untuk Tencent, dan perdagangan.
Ma melihat, perdagangan adalah bisnis paling banyak dilakukan di seluruh dunia, dan ia memutuskan untuk memilih bisnis perdagangan, khususnya perdagangan online (e-Commerce).
Seiring dengan perkembangan financial technology di dunia, Ma pun menuturkan optimismenya terhadap layanan mobile wallet Alipay. Hal ini dituturkan oleh Ma sebagaimana dikutip Free Malaysia Today.
"Aplikasi e-wallet Alipay juga menawarkan kesempatan bagi anak muda untuk membeli barang secara online, terutama di negara yang kini makin terbuka dengan cashless society," ujar Ma.
Ma menambahkan, dalam beberapa waktu ke depan, fintech bakal mengalahkan sistem finansial yang berlaku saat ini, seperti transaksi tunai dan perbankan melalui teknologi masif yang digunakannya. Demikian seperti dikutip dari SCMP.
"Fintech membangun kembali sistem finansial berbasis pada teknologi. Kami ingin mencoba menyelesaikan masalah inklusi keuangan menggunakan fintech," ujar bapak dua anak ini.
Tak sekadar di Tiongkok, keinginan Ma untuk menyelesaikan inklusi keuangan ini dilakukan dengan ekspansi Alipay ke berbagai negara lainnya, termasuk Indonesia.
(Tin/Isk)