Liputan6.com, Dortmund - Borussia Dortmund menelan kekalahan 2-3 dari AS Monaco di Signal Iduna Park, Rabu (12/4/2017) pada leg pertama babak perempat final Liga Champions. Pelatih Dortmund, Thomas Tuchel menyalahkan 'seseorang di Swiss'.
Laga ini seharusnya digelar pada Selasa (11/4/2017). Namun karena adanya insiden bom di Dortmund, jadwal pertandingan pun mundur sehari. Serangan bom juga mengenai bus Dortmund dan membuat Marc Bartra mengalami luka.
Baca Juga
Advertisement
Meski masih mengalami trauma, UEFA memutuskan laga Dortmund melawan AS Monaco digulirkan sehari setelah insiden. Hal ini membuat Tuchel meradang.
"Ada pemain yang bisa dengan mudah melewati hal mengerikan yang baru saja terjadi. Namun, ada pula yang masih menyimpan rasa khawatir," ucap Tuchel, dikutip dari Sports Mole.
"Kami berharap bisa mendapat banyak waktu untuk menghadapi situasi yang kami alami. Namun seseorang di Swiss memutuskan kami harus bermain," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Tuchel mengatakan, dirinya melihat banyak pemain Dortmund yang masih mengkhawatirkan aksi teror seperti hari sebelumnya. Hal itu membuat Shinji Kagawa dan kawan-kawan tidak nyaman bermain di kandang sendiri.
"Ini sangat tidak adil. Setiap pemain memiliki perasaan aneh saat memulai pertandingan. Dortmund tidak berdaya dengan keputusan itu," ujar Tuchel mengakhiri.