Liputan6.com, Jakarta - Cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat menilai, Indonesia merupakan negara yang sangat unik. Indonesia begitu plural karena etnis, bahasa, agama, dan pulaunya begitu banyak, tapi tetap bersatu.
Hal itu diungkapkan Komaruddin Hidayat dalam program Merawat Persatuan yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (13/4/2017).
Advertisement
"Kalau misalnya di Eropa, di China, di Amerika, itu kontinental. Tapi di sini (Indonesia) negara kepulauan, dengan kata lain sesungguhnya persatuan ini satu anugerah dan keajaiban sejarah," ujar Komaruddin Hidayat.
Dia mengatakan, bangsa Indonesia mendapat tantangan merawat anugerah keajaiban sejarah ini. Berkali-kali Indonesia mendapat turbulensi yang merongrong dan memecah persatuan.
"Ini (perpecahan) jangan sampai terulang. Kaitannya dengan dinamika, misalnya pilkada, desentralisasi ini juga satu pelajaran. Ini eksperimentasi politik, bahwa kita latihan berdemokrasi."
Komaruddin mengajak seluruh bangsa Indonesia harus berlapang dada. Apa yang bagus untuk bangsa harus dijaga, tetapi yang tidak bagus juga harus diakui.
"Di Indonesia, juga di barat, agama dan politik tidak bisa dipisahkan, hanya formulanya yang beda-beda, misalnya di Amerika. Keagamaan Kristen kuat sekali dalam etika politik, di Eropa di mana-mana juga ada," kata Komaruddin Hidayat.
Bagaimana agama di Indonesia saat ini dapat mempengaruhi proses politik menurut Komaruddin Hidayat? simak selengkapnya berikut ini.