Waspada, Predator Anak Incar Korban via Aplikasi Kencan

Predator anak mengincar korban via aplikasi kencan remaja. Seperti apa modusnya?

oleh Jeko I. R. diperbarui 13 Apr 2017, 18:00 WIB
Seorang bocah laki-laki jadi korban pelecehan anak oleh pria tidak dikenal di toilet mall.

Liputan6.com, Northumbria - Penggunaan internet bagi anak-anak memang harus dipantau orangtua. Apalagi, aksi predator anak di ranah maya kini terus menggurita. Salah satu modus terbarunya adalah mengincar korban via aplikasi kencan remaja, Yellow.


Menurut yang diwartakan Mirror, Kamis (13/4/2017), ancaman predator anak mengincar korban via Yellow belakangan terjadi di wilayah Northumbria, Inggris. Kepolisian setempat tengah menyelidiki siapa pelaku sebenarnya dari tindakan yang meresahkan ini.

Polisi juga telah megimbau sekolah dan para orangtua untuk segera mengecek, apakah anak mereka menggunakan Yellow. Jika ada yang ditemukan menggunakan aplikasi tersebut, disarankan untuk segera menghapusnya.

Yellow adalah aplikasi kencan yang tersedia untuk perangkat iOS dan Android. Konsepnya sendiri sebetulnya menekankan ke pencarian teman untuk mengobrol.

Cara kerja Yellow sama persis seperti Tinder, pengguna bisa menge-swipe ke kanan jika suka dengan calon teman kencan atau ke kiri jika tidak suka.

Aplikasi ini bisa digunakan bagi pengguna berusia 13 tahun ke atas, sedangkan pengguna di usia antara 13-17 tahun harus didampingi orangtua saat menggunakannya.

Foto dok. Liputan6.com

Pihak Yellow menampik terkait isu predator anak yang berkeliaran di aplikasinya. Pasalnya, mereka memblokir akses kontak pengguna di atas 18 tahun untuk berkomunikasi dengan pengguna di bawah 18 tahun.

Padahal, bisa saja predator anak mendaftar dengan kedok pengguna di bawah 18 tahun, karena aplikasi ini tidak memiliki sistem verifikasi saat pengguna mendaftar.

Polisi menjelaskan, mereka akan terus menginvestigasi kasus tersebut. Mereka juga akan berbicara dengan Yellow untuk menanggulangi sistem keamanan dan verifikasi pendaftaran pengguna.

(Jek/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya