Liputan6.com, Minahasa Utara - Upaya penyelamatan 13 penambang emas liar di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, oleh tim SAR membuahkan hasil. Setelah lebih kurang 26 jam terjebak di lubang sedalam 42 meter, belasan pekerja asal Tasikmalaya, Jawa Barat, itu berhasil diselamatkan.
"Puji Tuhan, semuanya selamat," ujar Kepala Kantor SAR Manado Budi Cahyadi, Jumat (14/4/2017) siang.
Budi mengatakan, upaya penyelamatan dilakukan tim gabungan sejak Kamis sore, 13 April 2017. Tim bekerja lebih bersemangat saat mengetahui 13 penambang itu masih hidup.
Para penambang itu diketahui terjebak di lubang horizontal. Di dasar lubang masuk vertikal terdapat batu besar menutupinya yang sulit disingkirkan.
"Usaha regu penyelamat semakin sulit karena ukuran lubang yang hanya 1,5 x 1,5 meter. Penyelamat harus bergantian untuk masuk. Tim penyelamat juga melibatkan para penambang yang lebih mengetahui medan lubang itu," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Lubang alternatif kemudian dibuat dengan menggali di dinding lubang masuk vertikal. Lubang yang dibuat hanya seukuran badan.
Pukul 09.25 Wita, korban pertama bisa dievakuasi melalui lubang alternatif itu. Evakuasi satu per satu korban yang berjalan dramatis itu selesai pada pukul 10.03 Wita, saat korban terakhir keluar dari lubang.
Kadispen Lantamal VIII Manado Mayor Laut Dedy Irawan mengatakan, sejumah pasukan marinir juga dikerahkan dalam upaya evakuasi para korban. "Kita ikut mengerahkan anggota untuk upaya penyelamatan itu," ujar Dedy.
Ke 13 penambang itu masuk ke lubang pada Kamis, 13 April 2017, sekitar pukul 08.00 Wita. Lubang itu kemudian tertutup pada pukul 13.00 Wita.
Warga di luar lubang baru mengetahui musibah itu pada 14.00 Wita. Sejak pukul 16.00 Wita, upaya evaluasi dimulai dan berhasil menyelamatkan 13 penambang itu pada Jumat (14/4/2017), pukul 10.03 Wita.