Pertama di Dunia, Kondom Anti-Virus Diluncurkan di Melbourne

Kondom bernama Vivagel buatan perusahaan Starpharma itu adalah alat kontrasepsi dengan lapisan yang bisa membuat virus tak aktif.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 15 Apr 2017, 05:00 WIB
Kondom untuk melawan virus Zika ditemukan

Liputan6.com, Melbourne - Kondom pertama di dunia yang anti virus berhasil dikembangkan oleh sebuah perusahaan bioteknologi di Melbourne, Australia.

Kondom bernama Vivagel buatan perusahaan Starpharma itu adalah alat kontrasepsi dengan lapisan yang bisa membuat virus seperti HIV, herpes, Zika dan papillomavirus menjadi tidak aktif.

Direktur Eksekutif Starpharma, Dr Jackie Fairly, mengatakan cairan anti virus itu berhasil dimasukkan ke dalam pelumas yang sudah ada dalam kondom.

"Cairan itu dimasukkan ke dalam kondom dalam cara yang sama seperti kita memasukkan pelumas ke dalam kondom," kata Dr Fairly seperti dikutip dari ABC Australia Plus, Sabtu (15/4/2017).

Dia mengatakan, selama ini memang sudah diketahui bahwa kondom tradisional yang sudah beredar di pasar tidak memiliki kemampuan efektif untuk mencegah penularan virus.

"Kondom tidak memberikan 100 perlindungan terhadap penyebaran penyakit akibat hubungan seksual, malah jauh dari itu," imbuhnya.

Setelah bertahun-tahun melakukan uji coba pra-klinis, dan menghabiskan dana jutaan dolar, Dr Fairly mengataakn gel anti virus ini sekarang berhasil diciptakan.

"Ini adalah satu-satunya kondom anti virus yang tersedia secara global, dan salah satu alasannya adalah karena susahnya untuk mendapatkan aktivitas anti virus yang memadai."

Dr Fairly menuturkan, kondom ini akan dijual di Kanada, namun produk ini diluncurkan di Melbourne.

"Kondom ini diberikan kepada anggota tim Olimpiade Australia ke Rio tahun lalu, dan tidak lama sebelum Olimpiade berlangsung, dunia mengetahui bahwa Zika bisa disebarkan lewat hubungan seksual."

"Zat aktif di dalam kondom tersebut terbukti efektif mencegah penularan virus tersebut."

Dr Fairly mengatakan minat akan produk ini sudah muncul dari banyak kalangan di Asia dan Eropa.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya