Kata Sandiaga soal Djarot Diusir dari Masjid Tebet

Sandiaga yakin seharusnya Djarot tidak mengalami penolakan. Mengingat setiap kampanye pasti sudah dikomunikasikan dengan warga sekitar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Apr 2017, 18:20 WIB
Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno soal pengusiran Djarot dari masjid. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kembali mendapat perlakuan tak menyenangkan saat Salat Jumat di Masjid Jami' Al'Atiq wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Sebagian jemaah menolak kehadiran Djarot dengan memintanya pergi dari masjid tersebut.

"Pergi, pergi," teriak beberapa jemaah saat Djarot hendak keluar dari masjid, Jumat (14/4/2017).

Ditanyakan pendapatnya, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, selama menjalani pemilu, pihaknya selalu berkomunikasi dengan warga yang akan didatangi. Karena itu, seharusnya tidak ada penolakan dari warga setiap kali kampanye.

"Jadi saya percaya sih semua warga masyarakat menerima, kecuali itu bagian dari strategi kampanye mereka (Djarot) untuk seperti itu, (supaya) terlihat ada penolakan," kata Sandiaga di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat.

Sandiaga menyebutkan, selama 18 bulan berkampanye, dia tidak pernah mengalami penolakan. Setiap kali datang ke lokasi kampanye, warga selalu menerima dengan baik.

"Padahal sih hampir semua acara saya selama 18 bulan karena terjadwal dan terkomunikasikan dengan baik, alhamdulilah selalu diterima," imbuh dia.

Karena pengalaman itu, Sandiaga yakin seharusnya Djarot tidak mengalami penolakan. Mengingat setiap kampanye pasti sudah dikomunikasikan dengan warga sekitar.

"Mestinya juga begitu Pak Djarot selalu diterima selama terkomunikasi yang baik dan sosialisasi yang baik," ujar Sandiaga Uno.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya