Liputan6.com, Jakarta Dalam sepekan, umat katolik di Larantuka merayakan Semana Santa atau Pekan Suci menyambut Paskah. Prosesi ini dilakukan sejak 8 hingga 17 April 2017.
Semana Santa merupakan budaya rohani yang dilakukan oleh masyarakat Larantuka yang terletak di wilayah timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Advertisement
Puncak perayaan Semana Santa dilakukan pada Jumat Agung yang jatuh pada Jumat 14 April 2017. Pada Jumat pagi hari, umat katolik di Larantuka melakukan prosesi cium patung Tuhan. Warga setempat menyebutnya Ciong Tuan.
Kemudian pada siang harinya, umat katolik di Larantuka mengikuti prosesi laut. Prosesi ini untuk mengantar patung Tuhan Yesus yang wafat di kayu salib ke Kota Reinha atau Larantuka. Ribuan umat katolik baik lokal maupun dari mancanegara ikut dalam prosesi laut ini.
Ratusan kapal yang membawa ribuan umat katolik mengiringi perahu yang membawa patung Yesus di Teluk Gonzalu. Ada pula jemaat yang menunggu di daratan.
Patung Yesus diarak dari Kapela Tuan Meninu di Kota Rewido, Kelurahan Sarotari ke Armida Tuan Meninu di Kelurahan Pohon Sirih.
Patung Yesus dibawa dengan menggunakan perahu kecil yang diberi penutup dan dikawal ketat. Ada belasan sampan kecil yang mengiringi jalannya perahu yang membawa Patung Yesus yang sudah wafat itu.
Sementara di bagian depan, ada sebuah sampan kecil sebagai penunjuk jalan. Semua sampan dikayuh dengan dayung tradisional.
Kemudian umat katolik yang berada di daratan terus mengumandangkan lagu pujian dan doa. Prosesi religius ini hanya satu-satunya di dunia dan telah berusia 517 tahun.
Inilah yang menjadi daya pikat banyak peziarah Katolik yang datang ke Larantuka. Setiap tahun, perayaan ini menyedot 10 hingga 20 ribu wisatawan baik turis lokal maupun turing asing. Namun, puncaknya, pada tahun 2000 ada 40 ribu wisatawan yang hadir karena bertepatan dengan 5 abad Semana Santa.
Larantuka sendiri dikenal dengan nama Kota Reinha (Bahasa Portugis) yang artinya Kota Ratu atau Kota Maria.