Liputan6.com, Austin - Dalam dua balapan awal MotoGP 2017, Valentino Rossi selalu kalah dari rekan setimnya di Movistar Yamaha, Maverick Vinales. Namun, bukan berarti peluang The Doctor untuk menjadi juara dunia akan sangat sulit.
Faktanya, Rossi telah membuat banyak pihak terkejut dengan performanya dalam dua seri awal MotoGP 2017. Tak ada yang menyangka, Rossi yang kesulitan sejak tes pramusim dan telah berusia 38 tahun bakal merebut dua podium beruntun.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai pembalap MotoGP paling senior saat ini, Rossi memang kerap menggunakan pengalamannya sebagai senjata untuk menghadapi pembalap-pembalap kuat yang jauh lebih muda darinya. Hal itu juga diakui Roberto Rolfo, mantan pembalap 250cc, Moto2, MotoGP, dan Superbike.
"Ia dalam kondisi sangat baik. Ia mengambil keputusan tepat kembali ke Yamaha. Sangat penting bertahan lama dengan motor yang sama. Pengalamannya bisa menjadi penentu dalam memenangkan gelar meski Vinales benar-benar kuat," kata Rolfo, dilansir Tuttomotoriweb.
Pada seri pembuka MotoGP Qatar 2017, Rossi memulai balapan dari posisi ke-10. Hebatnya, ia mampu melewati para pembalap di depannya hingga mengamankan podium ketiga. Aksi selanjutnya, Rossi finis sebagai runner-up MotoGP Argentina setelah start dari posisi ketujuh.
Puji Vinales
Di sisi lain, Rolfo juga memberikan pujian kepada Vinales. Kehebatannya bersama Yamaha menjadi fenomena yang membuat MotoGP 2017 semakin menarik. Debutnya bersama Yamaha ditandai dengan dua kemenangan beruntun di Qatar dan Argentina.
"Apa yang dilakukannya adalah perjalanan yang mulus. Ia tak menemui rintangan, bahkan dengan ban yang sulit. Tapi, menjadi juara dunia tidak cukup hanya menjadi cepat. Pendekatannya harus berbeda dan selalu fokus untuk balapan berikutnya," ujar Rolfo.
Seri selanjutnya, para pembalap akan melakoni MotoGP Austin. Ini adalah tempat di mana pembalap Repsol Honda, Marc Marquez kerap berjaya. Sejak masuk kalender MotoGP pada 2013, empat seri yang telah digelar di Austin menjadi milik The Baby Alien.
Advertisement