Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia pahanan, nama Dellie Threesyadinda tentu sudah tak asing didengar. Ia adalah spesialisasi nomor compound andalan Indonesia. Jauh lebih istimewa, ia adalah putri dari pemanah legendaris Indonesia, Lilies Handayani.
Hampir seluruh masyarakat olahraga Indonesia tentu mengenal Lilies. Pasalnya, ia adalah salah satu penyumbang medali pertama Indonesia di ajang Olimpiade. Bersama Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani, Lilies menyumbang perak Olimpiade Seoul 1988.
Baca Juga
Advertisement
Kini, sang putri, Dellie atau yang akrab disapa Dinda, juga mulai sering membanggakan nama Indonesia di banyak ajang. Selain Emas pada SEA Games 2013, ia juga rutin merangkai prestasi di Kejuaraan Dunia Panahan.
Dinda sendiri mulai tertarik mengenal panahan dari kedua orangtuanya. Kebetulan, ayahnya, Denny Trisyanto juga telah menjadi gurunya sejak lama. Bahkan, Denny juga masih dipercaya untuk menjadi pelatih pemusatan latihan (TC) timnas panahan Indonesia di beberapa ajang internasional terakhir dan yang akan datang.
"Saya diarahkan sama orangtua. Tapi dari kecil memang sudah sering dibawa ke lapangan. Mau tak mau saya minta ajarin panahan. Jadi sejak lima tahun dan saya yang meminta," kata Dinda saat hadir dalam program Corner6 Liputan6.com di SCTV Tower.
Momen unik pun sempat dijalani wanita kelahiran Surabaya ini. Di sebuah kejuaraan yang digelar di Iran, ia harus menantang ibunya di partai final. Saat itu Lilies yang tampil sebagai pemenang. "Pengalamannya lebih banyak," ujarnya sambil tersenyum.
Mau tahu lebih banyak tentang karier dan keseharian Dinda, simak wawancaranya dengan Corner6 Liputan6.com berikut: