Liputan6.com, Palembang - Sriwijaya FC bakal melakoni laga perdana yang sangat sulit di kompetisi Gojek Traveloka Liga 1 Indonesia. Betapa tidak skuad berjuluk Laskar Wong Kito itu, dihadapkan langsung dengan duel panas kontra Semen Padang di Stadion H Agus Salim, Senin (17/4/2017).
Laga berlabel "derby Sumatera" itu seakan menjadi ajang pembuktian siapa yang layak dinobatkan sebagai tim terkuat di daratan pulau Sumatera. Maka tak pelak dalam pertandingan nanti diprediksi berjalan ketat dan keras. Baik tuan rumah maupun Sriwijaya FC sangat meginginkan poin sempurna.
Baca Juga
Advertisement
Namun hal itu tentu tidak mudah, mengingat skuat Kabau Sirah yang tampil di depan publik sendiri bakal bermain all out untuk memenangkan laga. Pelatih SFC Osvaldo Lessa paham betul dengan kekuatan lawan kendati bermain di kandang lawan namun juru taktik asal Brazil itu menolak hasil seri di pertandingan itu.
"Saya tidak berpikir untuk meraih hasil seri atau dapat satu poin di kandang mereka. Tentu kami ingin menang, meski berat dan sulit tapi saya percaya dengan kekuatan tim saya. Kami akan berusaha semaksimal mungkin," ujarnya saat dihubungi, Minggu (16/4/2017).
Lebih lanjut dia mengatakan dirinya tidak pilih-pilih lawan setelah kompetisi digulirkan. Meskipun harua mengubah taktik dan strategi pertandingan menurutnya hal itu bukan masalah serius.
"Kita memang tidak mengira akan menghadapi Semen Padang di pertandingan pertama tapi saya sudah tegaskan dengan semua pemain untuk tidak pilih-pilih lawan jika ingin juara kita harus kerja keras siapapun lawan yang akan dihadapi," tegasnya.
Mantan juru taktik Persipura Jayapura itu cukup paham denga kekuatan lawan. Dia menilai skuad besutan Nil Maizar tengah berada dalam top performa dengan bermain cemerlang di Piala Presiden salah satu tim asal Sumatera yang lolos ke babak empat besar. Sedangkan Sriwijaya FC tersandung babak penyisihan delapan besar.
"Semen Padang tim yang cukup kuat, saya sudah lihat di ajang Piala Presiden lalu. Mereka juga punya pemain yang bagus tapi kita pastikan tidak akan fokus kepada satu atau dua pemain tapi harus kolektifitas," katanya.
"Semua harus menyatu dalam tim, bermain dengan taktis, kompak dan disiplin," pungkasnya. (Indra Pratesta)