Liputan6.com, Indramayu: Tebing tanggul Sungai Cimanuk di Desa Kertasemaya, Indramayu, Jawa Barat, longsor sepanjang 250 meter. Bila tak segera diperbaiki, diyakini luapan air akan menggenangi rumah warga di tiga kecamatan dan memutus jalur lalu lintas Cirebon-Jakarta, yang melalui Palimanan-Jatibarang-Lohbener. Demikian hasil pemantauan SCTV di Idramayu, baru-baru ini.
Tiga kecamatan itu masing-masing Kertasemaya, Jatibarang, dan Bango Dua. Menurut pimpinan Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung Suharyono, kerusakan tanggul yang memiliki ketinggian delapan meter itu karena faktor alam. Tapi, hingga kini, Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, belum dapat merenovasi kerusakan itu karena keterbatasan dana.
Lebih jauh Suharyono memaparkan, saat ini terdapat 80 titik kritis disepanjang tanggul Sungai Cimanuk. Ia memperkirakan jumlah titik kritis di tanggul itu akan bertambah. Pasalnya, hujan deras tak pernah berhenti. "Hujan menyebabkan debit air di tanggul terus bertambah," kata Suharyono.(ICH/Ridwan Pamungkas)
Tiga kecamatan itu masing-masing Kertasemaya, Jatibarang, dan Bango Dua. Menurut pimpinan Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung Suharyono, kerusakan tanggul yang memiliki ketinggian delapan meter itu karena faktor alam. Tapi, hingga kini, Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, belum dapat merenovasi kerusakan itu karena keterbatasan dana.
Lebih jauh Suharyono memaparkan, saat ini terdapat 80 titik kritis disepanjang tanggul Sungai Cimanuk. Ia memperkirakan jumlah titik kritis di tanggul itu akan bertambah. Pasalnya, hujan deras tak pernah berhenti. "Hujan menyebabkan debit air di tanggul terus bertambah," kata Suharyono.(ICH/Ridwan Pamungkas)