Liputan6.com, Jakarta - Sepekan sudah, teror terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan terjadi. Berbagai cara dilakukan polisi untuk mengungkap penyerangan dengan menggunakan air keras tersebut.
Salah satunya, polisi menelusuri penyerang Novel melalui rekaman kamera pengawas (CCTV) di rumah ketua penyidik kasus e-KTP itu.
Advertisement
Terakhir, polisi mengaku telah mengantongi identitas pengintai Novel yang juga disebutkan ciri-cirinya oleh warga.
Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Utara menelusuri identitas dua orang yang diduga mengintai rumah Novel Baswedan itu.
"Identitas sudah diketahui namun belum bisa disebutkan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, di Jakarta, Minggu seperti dilansir dari Antara.
Argo mengatakan penyidik kepolisian menduga dua orang terkait teror terhadap Novel itu berdasarkan analisis kamera tersembunyi di rumah Novel Baswedan.
Rekaman itu menunjukkan jenis dan pelat nomor polisi sepeda motor yang diduga pelaku penyiraman cairan kimia kepada Novel.
Selanjutnya, petugas menelusuri pemilik kendaraan sepeda motor ke Samsat.
Argo menyebutkan kedua pria tersebut berada di dekat rumah Novel yang terekam kamera tersembunyi pada dua pekan sebelum kejadian penyiraman.
Sejauh ini, kepolisian telah memeriksa 16 saksi termasuk warga sekitar yang membantu Novel saat disiram pelaku dan petugas satpam di lokasi kejadian.
Sebelumnya, Novel disiram air keras oleh dua orang pria di depan Masjid Al Ikhsan Jalan Deposito RT 03/10 Kelapa Gading, Jakarta Utara usai melaksanakan salat subuh, Selasa 11 April 2017 pukul 05.10 WIB.
Akibat kejadian itu, Novel Baswedan mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri, sementara itu pelaku melarikan diri. Novel kini menjalani perawatan khusus di sebuah rumah sakit di Singapura.