Liputan6.com, Jakarta - Dua hari lagi warga DKI Jakarta akan memilih gubernur dan wakil gubernur 2017-2022. Pada Pilkada DKI putaran kedua ini, yang bertarung memperebutkan kursi DKI 1 adalah pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meyakini Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan berlangsung aman, berkat dukungan aparat dan elemen masyarakat serta tokoh agama dan politik.
Advertisement
"Aparat keamanan, khususnya kepolisian didukung TNI, elemen masyarakat, tokoh agama dan politik, akan mengamankan pilkada. Saya yakin semua pihak punya komitmen sama mewujudkan pelaksanaan pilkada di DKI dengan demokratis, aman, dan tertib," kata Tjahjo di Jakarta, Senin (17/4/2017).
Tjahjo mengingatkan, tujuan utama memilih gubernur dan wakil gubernur 5 tahun ke depan secara demokratis adalah untuk membangun daerah, meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta menjadikan DKI Jakarta sebagai ibu kota negara yang modern, berbudaya, beriman, dan berbineka.
Menurut dia, pilkada akan sukses kalau tingkat partisipasi masyarakat pemilih DKI Jakarta secara maksimal tercapai.
Sejauh ini, kata Tjahjo, KPU dan elemen masyarakat demokrasi serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah maksimal memfasilitasi masyarakat untuk memilih.
"Dinamika begitu sangat dinamis menjelang hari-H pilkada, wajar karena pilkada merupakan barometer politik nasional menjelang Pilpres 2019. Tapi, jangan hanya karena pilkada hubungan kekerabatan masyarakat Indonesia, khususnya di DKI terpecah," kata mantan Sekjen PDI Perjuangan itu seperti dikutip dari Antara.
Tjahjo mengimbau seluruh pemilih datang ke TPS pada hari-H pencoblosan Pilkada DKI, 19 April 2017, dengan membangun kebersamaan dan memilih sesuai hati nurani.