Mbah Fanani Petapa Cirebon Minta Pulang dari Dieng

Mbah Fanani, warga Cirebon yang bertapa 20 tahun di Dieng, Wonosobo, Jateng, sempat menghebohkan warga karena diduga hilang.

oleh Panji Prayitno diperbarui 17 Apr 2017, 14:30 WIB
Mbah Fanani (tengah) adalah warga Cirebon yang bertapa 20 tahun di Dieng, Wonosobo, Jateng, sempat menghebohkan warga karena diduga hilang. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Indramayu - Mbah Fanani, warga Cirebon yang sudah bertapa 20 tahun di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, sempat membuat geger warga sekitar lantaran diduga hilang. Saat ini dia dijemput dan dibawa ke Indramayu.

Dalam pertapaannya, Mbah Fanani banyak dikenal oleh masyarakat Dieng Wonosobo dan menjadi salah satu tokoh penting dalam setiap prosesi ritual adat di masyarakat Dieng. Ia dijemput langsung oleh anggota DPRD Kabupaten Indramayu Azun Mauzun pada Kamis malam, 13 April 2017.

"Tidak ada kendala saat melakukan penjemputan dan Mbah Fanani pun mau kami jemput," kata Azun saat dihubungi Liputan6.com, Senin (17/4/2017).

Dia menuturkan, penjemputan dilakukan atas keinginan Mbah Fanani sendiri. Saat itu, Azun diminta oleh kerabat dekat Mbah Fanani Abah Rojab untuk segera menjemputnya dari tempat pertapaannya di pinggir jalan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Abah Rojab, kata dia, melakukan kontak batin untuk membawa Mbah Fanani pindah dari Dieng. Penjemputan tersebut untuk menepis adanya rumor penculikan Mbah Fanani oleh organisasi Islam garis keras dan dimanfaatkan secara politik.

"Mbah Fanani juga sudah menjadi kekhawatiran kiai di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dimanfaatkan Islam garis keras karena tak menginginkan karomahnya dan dimanfaatkan politik karena situasi politik di Indonesia sedang memanas," ujar dia.

Dalam proses penjemputan itu, Azun Mauzun bersama rekan-rekannya tidak mengalami kendala siginfikan. Namun, dia menyadari kepergian Mbah Fanani sempat membuat masyarakat Dieng Wonosobo syok dan merasa kehilangan.

Mbah Fanani, kata dia, sosok yang sangat dihormati oleh warga sekitar Dieng Wonosobo. Bahkan dalam pertapaannya di pinggir jalan Dieng Wonosobo, Mbah Fanani dibikinkan tenda oleh warga sekitar.

"Sampai saat ini, kami belum mengetahui alasan Mbah Fanani meminta Abah Rojab untuk dipindah karena yang tahu alasannya hanya mereka berdua. Kami ikut saja apa kata Abah Rojab yang meminta kami untuk menjemput Mbah Fanani," kata Azun.

Sebelum bertapa di Dieng, Mbah Fanani juga pernah bertapa di Subang, Cilamaya dan Indramayu sekitar tahun 70-an. Saat ini, kata dia, kondisi Mbah Fanani sehat dan tetap melanjutkan pertapaannya di Padepokan Dampuawang Sudimampir, Desa Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

"Tapi, semua itu tergantung permintaan Mbah Fanani. Kalau Beliau mau balik lagi ke Dieng, akan kami bantu kembalikan Beliau ke Dieng lagi," kata Azun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya