Liputan6.com, Jakarta The Fate of the Furious, karya baru waralaba Fast and Furious yang popularitasnya telah diprediksi. Film yang juga dikenal dengan Fast and Furious 8 dinikmati khalayak umum meskipun tanpa keterlibatan Paul Walker yang telah meninggal karena kecelakaan pada 2013 lalu.
Beragam hal baru pun berusaha dituangkan oleh para sineas film ini termasuk sutradara F. Gary Gray. Film ini memang diniatkan sebagai awal dari trilogi baru hingga film ke-10 yang kabarnya bakal mengakhiri saga tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Bukti kesuksesan Fast and Furious 8 ini terlihat di beberapa negara di Asia, termasuk Tiongkok. Sebuah laporan menyebutkan, The Fate of the Furious laris manis di negeri tirai bambu.
The Fate of the Furious meraih pendapatan US$ 18.1 juta atau sekitar Rp 240 miliardi awal penayangannya. Bahkan, The Fate of the Furious disebut-sebut menorehkan rekor baru di industri perfilman Tiongkok.
Sebuah sumber menyebutkan, The Fate of the Furious menjadi film dnegan pendapatan tertinggi selama 12 bulan ini yang masuk ke pasar Cina. Dengan keberhasilan di Tiongkok, The Fate of the Furious dianggap telah mengusai Asia, dilansir Yibada.
The Fate of the Furious menceritakan tentang dunia yang penuh teror. Kru Fast and Furious menghadapi tantangan baru dan bahaya yang lebih besar daripada sebelumnya, diwartakan ChosunIlbo, Senin (17/4/2017).
Selain Vin Diesel, Fast and Furious 8 melibatkan beberapa pemain baru, seperti Scott Eastwood dan Helen Mirren. Salah satu isu yang diangkat sama seperti film ketujuh, peretasan yang melibatkan beragam teknologi komputer canggih.
Film yang disutradarai F. Gary Gray ini berhasil membawa kembali tema balap jalanan yang menjadi akar waralaba Fast and Furious. Seperti kebanyakan film, Fast and Furious 8 tentunya memiliki keistimewaan serta kekurangan tersendiri.